Terima kasih karena kamu sudah mau menerimaku apa adanya dan maaf karena ada sesuatu yang kusembunyikan -- Jovian.
###KAYRA merutuki dirinya sendiri. Niat hati ingin memberikan ciuman sekilas namun ia terperangkap oleh lengan Jovi. Hingga ia tidak bisa berkutik sama sekali.
Jovi melepaskan ciumannya. Dan detik selanjutnya Kayra langsung menelusupkan wajahnya di dada Jovi.
Cowok itu tersenyum jahil. Ia tahu, Kayra pasti sangat malu.
Lalu tangannya mengelus sayang rambut gadis itu.
"Tidurlah, Peri Cantik."
Kayra tidak menyahuti. Sedangkan tangan kanannya bergerak menarik selimut hingga ke kepalanya.
Ia benar-benar malu.
Mau ditaruh di mana mukanya ini? teriak batinnya.
Jovi yang melihat tingkah aneh Kayra yang perlahan-lahan bergeser posisi ke samping kiri hanya bisa menggeleng gemas.
"Terima kasih, Peri Cantik, atas hadiahnya," kata Jovi dengan seringai jahilnya.
Kayra yang mendengar itu seketika wajahnya memerah padam di balik selimut.
***
Hari pun berganti. Matahari mulai menampakkan diri dari persembunyiannya.
Serorang wanita paruh baya yang sudah rapi walaupun dengan pakaian biasa memasuki kamar Kayra.
"Hhh... Anak ini, kebiasaan kalau lagi halangan, bangunnya," ucapnya pelan lalu membuka pintu kamar sang putri.
Ia agak sedikit terkejut melihat apa yang terpampang di hadapannya.
Putrinya tidur berhadapan dengan cowok yang notabenya adalah kekasih gadis itu.
Ia tersenyum sekilas lalu berjalan menuju sisi ranjang Kayra.
"Hei, Sayang. Bangun, udah pagi. Ayo mandi!" Maria menguncang pelan bahu Kayra. Dan seketika gadis itu membuka mata.
"Ini, jam berapa, Ma?" tanyanya sambil mengucek mata.
Maria menghela napas. "Jam enam."
Lalu tanpa aba-aba Kayra turun dari ranjang dan menuju kamar mandi. Sedangkan Maria mengamati cowok yang masih terlelap di ranjang putrinya tersebut.
Kemudian ia berjalan mendekati Jovi. Ia menyentuh kening cowok beralis tebal tersebut.
"Udah turun, syukurlah." lalu dengan pelan maria melepas plaster fever tersebut tanpa membuat Jovi terbangun.
Setelah itu ia lalu keluar dari kamar putrinya.
"Jovi keadaannya gimana, Ma?" tanya Andrew ketika Maria berjalan menuju meja makan.
"Udah baikan, Pa."
"Oh... syukurlah."
***
Kayra sudah siap dengan penamilannya. Ia sudah selesai mandi dan juga berganti pakaian. Ia mengenakan T-shirt birunya serta celana pendek putih.
Ia menata rambutnya di depan cermin sambil mengolesi wajahnya dengan cream pelembab. Kayra benar-benar tidak terlalu berambisi menjadi cantik. Ia hanya sekadar memakai cream di pagi hari dan sedikit lip gloss agar bibirnya terlihat tidak kering.
Tanpa ia sadari, sejak Kayra mengeringkan rambutnya tadi, Jovi sudah terbangun dan diam-diam mengamati aktivitas cewek itu.
Momen seperti ini memiliki kesan tersendiri baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komisi Disiplin✔
Teen FictionApa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata 'Komdis'? *** Berawal dari keterlambatan seorang muba di hari pertamanya MOS, yang membuatnya berhadapan dengan makhluk-makhluk yang berjulukan 'Komdis'. Kayrasaya Aditama, cewek cantik nan pintar...