Keberhasilan yang banyak diketahui orang dan dipuji bukanlah intinya. Tapi proses mendapatkannya itulah yang akan selalu dikenang.
###PAK KEPSEK sudah siap dengan mic di depannya dan juga podium kecil yang sedari tadi sudah diinjak ketika upacara berlangsung. Terik matahari seolah dihiraukan demi tersampaikannya berita yang sudah akan ia umumkan pagi ini pada seluruh siswa.
Semua siswa Rodriguez terlihat tertib mengikuti upacara seperti biasanya dalam posisi istirahat di tempat.
Untuk permasalahn kemarin memang sudah selesai. Guru BP sudah memberikan persyaratan bagi siswa yang masih ingin bersekolah di sana. Dan beberapa memang memilih untuk keluar langsung dari Rodriguez High School. Entahlah itu memang pilihan dari orang tua mereka. Sangat disayangkan memang, tapi mau bagaimana lagi? Itu sudah pilihannya.
Sangat memalukan memang, sekolah itu sudah terkenal akan kecerdasan muridnya. Tapi tidak bisa dipungkiri kenakalan seperti itu memang ada di diri remaja pada umumnya.
Penertiban kedisiplinan seperti kemarin tidak terjadwal, karena itu semua bergantung pada pemimpinnya. Seperti kemarin, Dion memang beberapa minggu lalu sudah mendapati laporan yang tidak beres dari beberapa jajaran guru. Dan juga dari orang luar Rodriguez yang mendapati siswa Rodriguez menyalahi aturan.
Dion langsung ambil tindakan setelah mendengar semua itu. Beruntunglah ketika razia kemarin semua bukti-bukti yang memperkuat itu ditemukan sehingga laporan-laporan sebelumnya bukan hanya hoax semata.
Kembali pada Pak kepsek yang tengah berceramah.
"Pagi semua. Salam sejahtera untuk kita semua. Di pagi ini saya akan mengumumkan berita yang sangat membahagiakan untuk kita semua dan tentunya untuk sekolah ini," ujarnya terlihat sangat antusias.
"Yang pertama, tentunya kita patut bangga dengan prestasi siswa Rodriguez. Yaitu Aldion dan Jovian. Untuk Aldi dan Jovi silakan maju ke depan," ujarnya dan semua siswa memberikan tepuk tangan bangganya pada dua siswa itu.
Dion dan Jovi maju ke depan dengan gagahnya. Seragam yang mereka kenakan saat ini menambah kesan tegas di diri mereka.
Tepuk tangan tak henti-hentinya untuk mereka. Dion yang pada dasarnya memang murah senyum tak henti hentinya memberi senyuman pada semua siswa yang berada di barisan.
"Ya Tuhan, Kak Jovi sama Kak Dion emang hebat ya. Udah ganteng pinter lagi," celetuk Tasya yang tengah berdiri di belakang Kayra dengan berbisik.
"Heum. Iya," sahut Bella. Kayra hanya tersenyum kecil.
"Selamat ya Kak Jo." batinnya.
"Eh Kay, denger-denger kejuaraan ini internasional ya?" tanya Bella dengan suara pelan.
"Iya. Hebat kan mereka?" sahut Kayra dan diangguki oleh Bella.
Pak Kepsek turun dari podium itu dan melangkah menuju mereka berdua lalu memeluk dua emas Rodriguez.
"Saya sangat bangga dengan kalian," ucapnya.
"Terima kasih Pak," ucap Jovi.
Yah, Sabtu kemarin Dion dan Jovi berhasil menyabut gelar juara. Tidak main-main memang, nama mereka berdua sudah berhasil menjadi incaran beberapa universitas dunia.
"Dengarkan semuanya. Dua siswa di samping saya ini sudah berhasil memenangkan kejuaraan internasional," ucapnya dengan lantang dan keras tanpa menggunakan mic.
"Kalian tahu? Mereka berdua sudah berhasil mengalahkan puluhan lawannya yang berasal dari luar maupun dalam negeri. Saya harap ini akan memotivasi kalian juga agar mengikuti jejak mereka," ujarnya dan Dion tersenyum bangga atas penuturan barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komisi Disiplin✔
Teen FictionApa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata 'Komdis'? *** Berawal dari keterlambatan seorang muba di hari pertamanya MOS, yang membuatnya berhadapan dengan makhluk-makhluk yang berjulukan 'Komdis'. Kayrasaya Aditama, cewek cantik nan pintar...