"Dek... kok nggak dimakan sih? Nggak suka ya?" Suara Andrew mengagetkan Kayra seketika.
"Ah? Ehm nggak kok Pa. Kay cuma.... ehm... udah kenyang aja." Kayra mencoba tersenyum kecil lalu meminum air putih di hadapannya
"Kenyang dari mana? Jangan bohong, Dek. Kalau perut kamu nggak diisi makanan malah bisa bikin sakit lagi. Kamu mau typhus lagi?" kata Andrew lagi.
"Enggk, Pa..." jawab Kayra lemas.
Andrew dan Maria saling pandang, merasa janggal karena Kayra tidak seceria biasanya.
"Ada masalah di sekolah?" tanya Maria.
"Nggak. Nggak ada."
"Beneran?" Maria mencoba memastikan.
"Iya."
"Kamu tidurnya kemaleman ya? Mata kamu sampai bengkak gitu." Maria kembali bertanya.
"Eh? Iya Ma... kemarin belajar." Lagi-lagi Kayra menjawab dengan lesu.
"Jangan terlalu serius belajar. Kamu juga harus jaga kesehatan kamu," tutur Maria. Andrew mengangguki dengan tersenyum.
"Iya ma, maaf. Kay pamit dulu, Ma, Pa." Kayra bangkit untuk menyalimi kedua orang tuanya. Setelahnya lalu mengambil kotak bekal yang sudah disiapkan di atas meja.
"Hati-hati." Maria berucap dari tempatnya.
"Hm..." Kayra mengangguk dan terus melanjutkan langkahnya.
"Udah selesai makannya?" Tanya Allen dari kejauhan.
Kayra mengangguk.
"Lemes amat? Kenapa?" Allen tersenyum kecil ketika Kayra sudah berada dekatnya.
"Enggak, nggak apa. Udah ayo!" Kayra memelas. Allen kemudian menaruh kanebo yang dipakainya untuk membersihkan motor sport-nya ke atas ranting pohon kecil.
"Ayo!"
"Hm... "
***
Sesampainya Kayra di kelas, teman-temannya yang berada di sana semua diam. Seakan ada sesuatu yang disembunyikan.
Kayra mengetahui itu, setelah memasuki gerbang tadi, tatapan mengejek dan sinis begitu jelas terpancar dari cewek-cewek yang pada dasarnya tidak menyukai hubungannya dengan Jovi. Bisa dibilang Jovi Lovers dan Kayra Haters.
Karena itu ia mencoba menahannya. Tidak ada yang bisa melindunginya saat ini.
"Hai Kay..."sapa Bila.
"Oh? Hai Kak..." Kayra mencoba menampilkan senyum kecilnya.
Cewek itu langsung duduk di kursinya. Ia menyusupkan wajahnya di antara kedua telapak tangan di atas meja.
"Kamu sakit?" tanya Ratih menyentuhkan punggung tangannya di kening cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komisi Disiplin✔
Teen FictionApa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata 'Komdis'? *** Berawal dari keterlambatan seorang muba di hari pertamanya MOS, yang membuatnya berhadapan dengan makhluk-makhluk yang berjulukan 'Komdis'. Kayrasaya Aditama, cewek cantik nan pintar...