PART 47 - HARUSKAH BERHENTI?

3.9K 191 12
                                    

"CIE.... Eghem... eghem yang jadi prince and princess semalam ni ye..."

"Aduh... sama-sama kecapean. Lembur, Bro?" suara terbahak-bahak menggema seisi ruang kelas.

Raka langsung mengarahkan tatapan tajamnya pada mulut yang terus berkoar-koar itu.

"SHUT UP!!!"

"O ouw..." bukannya diam, bahakan makin dikeraskan. Raka menggeleng heran dan mengabaikan teman-temannya yang rada-rada itu.

Ia mengamati Kayra yang sedak pagi tadi tak henti-hentinya menguap di bangkunya. Itu pasti karena kemarin pulang terlalu larut. Bisa dibilang Kayra bermata kepiting atau mudah mengantuk

Kayra meletakkan kepala di meja dengan sesekali matanya merem melek. Namun tidak lama kemudian guru yang mengajar di kelasnya datang.

"Greeting!"

Semua siswa di kelas itu mengucapkan salam.

***

"Ke kantin yuk!" Raka tiba-tiba menghampiri Kayra ketika cewek itu tengah mengerjakan sesuatu di buku tugasnya.

"Eh...? Nggak ah. G-gue bawa bekal." Kayra berucap pelan lalu kembali melanjutkan aktivitasnya. Raka duduk di kursi sebelah cewek itu yang kebetulan kosong.

"Lo marah ya sama gue, Kay?"

"Nggak kok," jawab Kayra enteng.

"Kenapa lo dingin banget hari ini?"

"Ha? Ehm... bukan Ka. G-gue cuma nggak enak badan aja."

"Lo demam?" Kayra mengendikkan bahu.

"Gara-gara kita pulan kemaleman?"

"Nggak. Jangan salahin diri lo. G-gue emang suka ngantuk." Kayra mencoba tersenyum kecil.

"Bener?"

"Hm..." ia mengangguk.

"Yaudah kalo gitu. Gue keluar dulu ya. Mau main." Raka tersenyum sembari mengaak gemas poni Kayra. Kayra menepis dengan wajah cemberut.

"Basket?" tanyanya kemudian.

"Hm..." Raka mengangguk

Sepeninggal Raka, Kayra membuka kotak bekalnya. Ia mulai menikmati makan siangnya selagi masih jam istirahat. Dan sesekali cewek itu mengecek ponselnya.

Jujur, Kayra begitu merindukan cowok itu. Walaupun sesuatu buruk telah terjadi pada dirinya. Ia tetap tidak bisa memunculkan rasa bencinya.

Jovi dan Jovi setiap harinya.

Dan yang membuatnya semangat dalam belajar adalah karena ucapan dari orang-orang yang menyayanginya. Dion selalu memberikan nasihat padanya dulu. Jovi pun demikian.

Kayra tidak berani menghubungi Jovi. Dan dilihatnya pun WhatsApp cowok itu terakhir kali aktif beberapa hari yang lalu.

Kayra memakan bekalnya dengan santai dan setelahnya beranjak sambil membawa tissue basah di sakunya.

"Mau ke mana?" tanya Risha yang tengah merapikan meja guru.

"Ke toilet," jawabnya sambil merapikan kemejanya. Risha mengangguk.

Kayra berjalan keluar kelas. Ia dapat melihat Raka sedang bermain basket ketika ia berada di lorong. Kayra berbelok menuju kamar mandi.

Ia mencuci mukanya lalu mengusapkan tissue basah dan kemudian mengeringkan dengan tissue kering.

Hah... segarnya. Pikirnya.

Lepasin gue!

"Berengsek lo!"

Komisi Disiplin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang