Kebahagian yang tidak akan terljpakan yaitu ketika bersama dia. Dia yang selalu bisa membuat kita bahagia setiap saat.
###SORE ini Kayra masih bertugas, ia berjalan melewati ruang ganti para pengisi acara.
Setengah jam yang lalu ia sudah membersihkan dirinya di ruang khusus reporter. Dan sekarang ia sepertinya akan berjalan-jalan sebentar. Beberapa siswa yang bertugas sama dengannya tengah berpencar sendiri-sendiri. Yah, beginilah tugas seorang peliput. Hampir sama dengan wartawan televisi.
Mencari info, mendokumentasikan dan mewawancarai. Itu semua akan Kayra lakukan.
"Hei!" panggil seseorang ketika Kayra melewati ruang ganti.
Sontak saja ia langsung menoleh ke sumber suara. Dilihatnya Jovi tengah berdiri di ambang pintu tersebut dengan senyuman mengembang.
"Kak Jo?" sahutnya.
"Sini!" panggil Jovi sambil menggerakkan tangannya.
Kayra menoleh ke arah samping, tidak terlalu ramai.
Ia menghampiri Jovi yang mengenakan celana jeans serta kemeja hitam dengan bagian lengan dilipat sampai siku.
Jovi langsung menarik tangan Kayra untuk memasuki ruang ganti tersebut.
"Eh, eh Kak Jo. Ngapain?" tanyanya sambil mengalungkan kameranya ke leher.
Ya, di pensi ini Kayra kebagian untuk meliput. Tidak hanya menjadi reporter saja tapi ia juga menjadi photographer.
Jovi mengajak Kayra duduk di bangku ruang itu.
Hanya ada mereka berdua saat ini.
Terlihat di ruangan ganti yang biasa digunakan siswi Rodriguez biasanya, saat ini digunakan untuk ruang ganti para pengisi acara di big pensi.
Beberapa bass dan kostum tersandar di tempatnya.
"Kamu pasti belum makan kan?" tanya Jovi.
Benar saja, karena sejak tadi siang Kayra melaksanakan tugas perutnya hanya terisi sedikit makanan ringan. Dan sekarang menjelang malam perutnya belum terisi.
Kayra menggeleng.
Lalu Jovi membalikkan badan untuk mengambil sebuah kotak yang bisa dipastikan berisi makanan.
Kayra masih diam melihat Jovi membuka kotak tersebut. Harum parfum Jovi menyeruak sampai ke indera penciumannya.
Ia selalu merasa minder jika berada di dekat Jovi. Ia memang tidak pandai berdandan. Bahkan kadang ia menggunakan minyak telon sebagai penghangat tubuhnya dan pelembab bayi sebagai pelembab di wajahnya. Serta parfum yang biasa anak kecil gunakan.
Apa ia memang seperti anak kecil?
Tapi kenapa Jovi sampai bisa memilihnya. Pertanyaan itulah yang kadang melandanya. Ia suka mengamati teman di kelasnya. Bahkan tidak ada yang memakai minyak telon. Mereka menggunakan make up yang bagus dan parfum yang begitu feninim dan tidak berlebihan.
Ia mengamati Jovi dari atas hingga bawah. Rambut lurus yang biasa berponi tapi tidak terlalu mengganggu pendangan, postur tubuh yang bisa dibilang proposional.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komisi Disiplin✔
Ficção AdolescenteApa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata 'Komdis'? *** Berawal dari keterlambatan seorang muba di hari pertamanya MOS, yang membuatnya berhadapan dengan makhluk-makhluk yang berjulukan 'Komdis'. Kayrasaya Aditama, cewek cantik nan pintar...