KAYRA ternganga sejenak. Ia tidak salah lihat, bukan? Itu Meggy, ya! Sepupu... Jovi.
Jadi Meggy teman Allen? Pikirnya.
Allen bersama beberapa temannya berjalan menuju meja-meja di hadapan Kayra. Kayra mencoba tersenyum. Dan yang dimaksud pun menoleh padanya.
"Kayra!" Meggy terdengar senang melihat siapa yang berada di hadapannya.
"Loh, kalian udah saling kenal?" Allen tiba-tiba menyelidik.
Meggy mengangguk. "Hm... beberapa waktu lalu kita nggak sengaja ketemu pas CFD." Kayra mengangguki.
"Wah.... Kebetulan. Sini, Dek! Gabung sama kita," ajak Allen. Dengan ragu, cewek itu duduk di sebelah Allen. Sedangkan empat teman Allen yang lain berada di meja sebelah mereka.
"Kalian... ngobrol aja, nggak usah tegang." Allen tersenyum menggoda Kayra dan cowok berjaket coklat tersebut.
"Kak...." Kayra menggeram sembari mencubit besar paha sepupu menyebalkannya tersebut. Allen dibuat tercengir konyol menahan pekikannya. Tanpa sadar, Meggy tersenyum melihat kekonyolan cewek di sampingnya itu.
"Lo... cuma ngundang kita doang, Len?" Meggy membuka pembicaraan.
"Ha?"
"Ah... iya, temen yang gue inget cuma kalian. Tapi ya ada sih... tapi pas gue hubungin kemarin, mereka bilang nggak bisa dateng." Meggy manggut-manggut. Cowok berambut brush up top bangs itu diam-diam melirik ke sampingnya, Kayra. Sedangkan Kayra mendengarkan mereka berbicara dengan saksama.
"Oh, bentar. Gue ambilin minum dulu." Allen beranjak dari duduknya. Menyisakan kelima temannya dan juga Kayra di sana. Teman Allen yang lain terlihat memberi beberapa kode pada Kayra untuk menaggapi namun Kayra diam. Ia tidak terbiasa.
"Eghm...." Meggy menatap Kayra.
"Gimana kabar kamu?" tanyanya.
"Baik, Kak Meggy sendiri?" Kayra tersenyum keki.
"Seperti yang kamu lihat." Ia tersenyum.
Kayra tiba-tiba menjadi gugup. "Kak Meggy teman SMP Kak Allen?"
Deg
Meggy terdiam. Yang ditanyakan Kayra tidak salah. Namun... ia baru mengingat jika ia pernah mengatakan jika ia alumni Rodriguez High School pada cewek itu. Tetapi dalam kenyataannya ia teman SMA Allen. Kayra benar-benar mengingat ucapannya waktu itu. Ya, ucapan alibi.
"Iya," jawab Meggy kemudian. Kayra manggut-manggut.
"Oh, ya Kak, Kak Meggy alumni Rodriguez kan? Kak Meggy dulu siswa aksel juga?" tanya Kayra.
"Ehm... bukan. Siswa biasa. Kamu anak ksel ya? Wah... hebat dong. Nggak heran, kamu kan pandai." Kayra tersipu mendengar pujian Meggy yang frontal tersebut. Abagaimana Meggy bisa tahu? Tapi... biarlah, ia tidak ambil pusing.
Kayra tersenyum kecil pada Meggy. Jika dilihat-lihat wajah Meggy sangat beda dengan Jovi memang. Wajah cowok di depannya saat ini terkesan lebih familier. Bahkan jika dibandingkan dengan Jovi, Jovi lebih tampan dan manis. Mungkin karena faktor usia. Pikirnya.
"Oh ya, dua minggu lagi ada ajang fotografi. Kamu ikut nggak?"
"Di mana Kak?" Kayra berucap gencar.
"Di universitas tempat aku kuliah. Dibuka untuk siswa SMA sama umum. Yang menang sih, denger-denger bakal dikasih tiket ikut seminar di luar negeri bareng fotografer dari seluruh dunia."
"Iya?!" Kayra terlihat senang mendengar info dari Meggy. Matanya berbinar menunjukkan keantusiasan sang pemilik.
"Makasih Kak Meg. Nanti Kay coba cari infonya. Tapi... Kak Meggy kok tahu Kay suka fotografi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Komisi Disiplin✔
Roman pour AdolescentsApa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata 'Komdis'? *** Berawal dari keterlambatan seorang muba di hari pertamanya MOS, yang membuatnya berhadapan dengan makhluk-makhluk yang berjulukan 'Komdis'. Kayrasaya Aditama, cewek cantik nan pintar...