Terluka Parah

1.4K 113 13
                                    

Hampa jiwanya tersenyum pahit
Pandangan kosong menyiratkan segala arti
Telah luruh wajahnya yang hipokrit
Tampaklah jiwa sudah lama mati

Ia terluka parah
Tangis deritanya menyayat hati
Melahirkan melodi merintih pedih
Sakitnya makin berkulminasi, lengkara akan terobati

Takdir tertawa keras, berhasil mempermainkannya
Bolehkah sekarang ia menyerah?
Membiarkan dunia menjatuhkannya
Agar mereka bahagia, ia telah kalah

Intuisinya berucap tak boleh pasrah
Namun hatinya telah berteriak kencang
Ia berdoa, meminta tuhan menunjukkan arah
Karena hanya tuhan yang ia punya sekarang.

---------------------

Saya dedikasikan puisi ini untuk kak inggridsonyaaa karena saya baru saja menamatkan Revered Back untuk yang ke-sekian kalinya. Sebelumnya, saya ingin minta maaf kalau puisi saya ini belum sebagus punya kakak.

5-01-2017

Kulminasi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang