Sekarang aku paham,
Selama ini yang telah aku lakukan untukmu tetap terasa salah, apa yang selama ini telah aku korbankan untukmu tetap sebuah manifestasi dari kekalahan.
Sekarang aku mengerti,
Pada dasarnya, apa yang selama ini kamu lakukan pada aku semata-mata hanyalah bentuk kasihan yang besar. Yang aku malah anggap sebagai rasa suka kamu pada aku, namun aku salah besar. Ketika aku mengetahui semuanya hanyalah omong kosong, rasanya aku tidak dapat lagi menitikan air mata karena sudah terlalu sakit hati.
Dan akhirnya aku sadar,
Kalau selama ini harapan yang aku bangun padamu sudah kelewat batas, sungguh, tolong maafkan kesalahan terbesar yang telah aku buat ini. Walaupun aku tahu jelas kalau kamu sama sekali tidak apa-apa dengan kesalahan yang aku perbuat.
Karena disini yang hancur adalah aku.
Yang mati adalah aku.
Bukan kamu.
29-01-2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Kulminasi Rasa
Poetry(Complete) Dan pada kesempatan sisa-sisa hujan terakhir di bulan September aku meminta, berdoa, sekiranya mampukah semesta barangkali sekali saja mendengar laungan doa-doa panjangku. Yang berisi tentang kamu, rangkaian doa yang masih memintamu untuk...