Goresan tinta menyapu kertas
Jari-jadi lentiknya tanpa henti bekerja
Terlihat dengan sepenuh hati ia menulis
Tanpa peduli ada bulir bening di matanyaWahai, penyair cantik jelita
Apa yang di tuliskan tanganmu?
Mengapa juga pipimu banjir air mata?
Mungkinkah bait puisi itu manifestasi dari lukamu?Wahai, penyair pendendam luka
Biar saja puisimu yang penuh goresan
Jangan ikut hatimu yang sekarat pula
Cukuplah tangismu yang di tatap hujanSajaknya menyiratkan banyak cerita disana
Membaret hati, menumpahkan derai tangis
Sang penyair tak dapat mengklandestikan sakitnya
Puisinya adalah derita yang dilepas.9-01-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulminasi Rasa
Puisi(Complete) Dan pada kesempatan sisa-sisa hujan terakhir di bulan September aku meminta, berdoa, sekiranya mampukah semesta barangkali sekali saja mendengar laungan doa-doa panjangku. Yang berisi tentang kamu, rangkaian doa yang masih memintamu untuk...