Hentakan sepatu tegas mengundang mata
Langkahnya bak model pujaan kaum pria
Hei, si bibir merah merona
Apa yang sedang kau pamerkan pada mereka?Rambutnya pirang bak cahaya
Membuat para gadis berdecak sinis melihatnya
Hidupnya dipenuhi oleh enigma
Yang namun katanya sedang bergelimang hartaHei hei, bibir merah merona
Tahu tidak ucapanmu perlu dijaga?
Jangan cantik diluar namun busuk hatinya
Oh, sungguh diri ini miris melihatnyaOh, sungguh sedih hati saya
Bagaimana kabar para penerus bangsa
Kalau calonnya saja seperti ini adanya
Sungguh tidak patut dicontoh perilakunyaHei sang bibir merah merona
Tutuplah auratmu sedikit saja
Bagaimana kau ingin dihargai para pria
Kalau kau membuat dirimu sendiri tidak berharga?8-01-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulminasi Rasa
Poesía(Complete) Dan pada kesempatan sisa-sisa hujan terakhir di bulan September aku meminta, berdoa, sekiranya mampukah semesta barangkali sekali saja mendengar laungan doa-doa panjangku. Yang berisi tentang kamu, rangkaian doa yang masih memintamu untuk...