Rakyatnya menangis mengemis kasih
Para petingginya tertawa menebar pedih
Apa yang terjadi pada Indonesia kami?
Mengapa menjadi semenyedihkan ini?Sungguh Indonesiaku telah di ambang jurang
Para rakyatnya jauh dari kondisi senang
Korupsi telah merambah kemana-mana
Namun mengapa para petinggi diam saja?Sastra terang-terangan akan di lupakan
Yang sebentar lagi menjadi kefanaan
Sungguh miris dengan para generasi muda
Yang mudah melupakan bahasa tanah kelahirannyaWahai generasi tua dan muda
Sampai kapan membiarkan Indonesia menderita?
Bukalah hati, tumbuhkan semangat
Jangan biarkan bibir terkunci rapatBagaimana ingin peduli
Kalau tak ada keinginan sendiri
Mari lahirkan semangat pemudi-pemuda
Indonesia bangkit, Indonesia jaya.------------------
Kali ini saya ingin mendedikasikan puisi ini kepada teman seperjuangan menulis, teman curhat dan salah satu teman terdekat saya yaitu nona-hujan. Karenanya yang sering membuat puisi berbau Indonesia, saya jadi senang juga membuat puisi bertema Indonesia.
7-01-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulminasi Rasa
Poesía(Complete) Dan pada kesempatan sisa-sisa hujan terakhir di bulan September aku meminta, berdoa, sekiranya mampukah semesta barangkali sekali saja mendengar laungan doa-doa panjangku. Yang berisi tentang kamu, rangkaian doa yang masih memintamu untuk...