Jeritan Luka

313 21 1
                                        

Demi malam dan dentingan jam, biarkanlah aku mengadu.

Sama seperti ribuan manusia di bumi ini, aku telah jatuh cinta. Padanya, sang maha penggores luka yang sempurna. Dia, yang bahkan tak ingin ku lepas meski dalam angan sekalipun.

Demi desiran darah, kedipan mata, dan indahnya elegi tangis yang mengeksplosi kamarku malam ini, dengarkanlah jeritan dari luka-lukaku.

Dia laksana baskara yang menerangi hariku hanya dengan seulas senyum tipis. Namun ia juga pembunuh paling keji, yang dapat merajang atma dan membuat dara ini nestapa.

Dan yang terakhir, demi rasa yang tak pernah terbalas dan uluran tangan yang tak pernah diraih, pengaduanku telah usai sudah.

Aku ingin pergi, sejauh mungkin. Aku ingin hilang, selenyap-lenyapnya hingga luka-luka itu tak dapat menjamahku.

7-11-2017

Kulminasi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang