Aku berharga,
sekalipun dunia terus menolak, tak apa, setidaknya tuhan tidak menolakku dengan cara tak membangunkanku pagi ini.Aku berharga,
masih ada darah yang mengalir setiap detiknya, masih ada kedipan mata yang secepat kilat, masih hadir helaan napas yang tetap menghalangi ajal.Aku berharga, tuhan, kusadari aku masih berharga.
Meski yang bahagia telah menjelma beku, meski yang berwarna telah bermanifestasi abstrak. Setidaknya, masih ada malam ini, disaat aku sendiri masih bisa menulis.
Sekali lagi, terimakasih tuhan, aku masih berharga.
Setidaknya, untuk diriku sendiri.
3-06-2017
00:53
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulminasi Rasa
Poetry(Complete) Dan pada kesempatan sisa-sisa hujan terakhir di bulan September aku meminta, berdoa, sekiranya mampukah semesta barangkali sekali saja mendengar laungan doa-doa panjangku. Yang berisi tentang kamu, rangkaian doa yang masih memintamu untuk...