Pandanganku sinis menusuk hati
Kau balas memandang dengan pasrah
Sungguh, tak ada cinta untukmu lagi
Semua sudah habis dilahap amarahOh sayang, sungguh sakit hatiku
Ketika nyatanya kau memilih dia
Mungkin aku bukanlah sang maha sempurna untukmu
Namun, mengapa dari awal kau tak pergi saja?Kau tahu? Aku benci kamu
Pergi begitu saja sehabis menabur harapan
Memangnya siapa dirimu?
Membunuhku setelah meninggalkan fragmen kenanganEnyahlah kau ke negeri yang jauh
Aku sudah muak melihat wajah tampanmu
Biarlah perasaan ini kan sendirinya terbunuh
Saat tak lagi ku bisa menjangkau sosokmu.
16-01-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulminasi Rasa
Poetry(Complete) Dan pada kesempatan sisa-sisa hujan terakhir di bulan September aku meminta, berdoa, sekiranya mampukah semesta barangkali sekali saja mendengar laungan doa-doa panjangku. Yang berisi tentang kamu, rangkaian doa yang masih memintamu untuk...