Apa yang salah denganku?
Setelah kutahu apa yang kulakukan selalu tak berarti apa-apa dimatamu, ketika aku menganggapmu sang maha sempurna dan kau menganggapku tak lebih dari seseorang yang mengagumkan.
Apa yang salah denganmu?
Selalu kucoba ingin membencimu, menghentikan semua sesuatu yang menimbulkan afeksi untukmu. Namun nyatanya, sekeras apapun aku menghentikan gerak mataku agar tak lagi menatapmu, aku tak pernah bisa.
Apa yang salah dengan takdir?
Setelah semua luka dan tawa yang terjadi, aku masih disini, karena sang takdir masih jelmaan dari abstrak yang tak pernah bisa ku spekulasikan.
Dan apa yang salah dari kita?
Setelah kutahu, semua perjuanganku agar dianggap olehmu hanyalah suatu kesia-siaan yang terbesar dalam hidupku.
6-02-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulminasi Rasa
Poesia(Complete) Dan pada kesempatan sisa-sisa hujan terakhir di bulan September aku meminta, berdoa, sekiranya mampukah semesta barangkali sekali saja mendengar laungan doa-doa panjangku. Yang berisi tentang kamu, rangkaian doa yang masih memintamu untuk...