21 - Ending Page

30.8K 1.2K 196
                                    


Club terlihat lebih ramai dari biasanya malam itu, padahal malam itu bukanlah akhir pekan. Suga melihat pada arlojinya dan waktu masih menunjukkan jam sebelas malam, hari terasa begitu panjang dan dia sadar bahkan belum mencapai tengah malam. Selanjutnya Suga kembali mengalihkan perhatiannya pada ponselnya, melanjutkan game yang baru saja dia tinggal.

Seseorang yang duduk tak jauh dari Suga terus memerhatikannya dalam diam. Mungkin Suga terlalu konsentrasi dengan permainan dalam ponselnya itu sehingga tidak menghiraukan orang yang tengah menatapnya dengan tajam. Bahkan sebenarnya orang itu beberapa kali mencoba mengambil perhatian Suga dengan memanggil namanya.

"Min Yoongi!" panggil Jieun ketika Suga terus saja asyik dengan gamenya.

"Hmmm?" jawab Suga bergumam sambil terus melihat ke layar ponselnya.

"Ayo!" kata Jieun dengan suara tinggi.

Suga diam, jari-jarinya mengetuk-ngetuk layar ponselnya dengan semangat.

"Min Yoongi!" kali ini Jieun berteriak.

"Ada apa?" akhirnya Suga menoleh, melihat Jieun yang sudah ingin meledak duduk di sofa yang berjarak satu meter dengan tempatnya.

"Apa kita berakhir di dalam ruangan?" protes Jieun.

"Kau ingin turun?" Suga balik bertanya.

"Setidaknya kau tidak asyik sendiri dengan gamemu." Jieun melirik kesal pada ponsel Suga yang tengah digenggamnya.

"Baiklah-baiklah." Suga menaruh ponselnya pada saku jaketnya. Sekarang keduanya diam, Suga memerhatikan Jieun yang bersandar pada sofa. Jieun sendiri juga tidak tahu harus apa, karena moodnya menjadi sedikit buruk ketika melihat begitu banyak orang di bawah.

"Jieun-ah!"

"Hmm?" Jieun mendongak untuk menatap Suga.

"Kau mau bertaruh?" tawar Suga dengan memberikan senyum penuh arti.

-

Suga menyadari bahwa lantai dansa benar-benar penuh orang ketika dia menyusuri pinggiran bar. Melihat banyak orang yang sibuk menggerakkan badan mereka mengikuti irama musik, begitu banyak sehingga membuat Suga sedikit kesusahan untuk menemukan teman-temannya dalam kerumunan banyak orang itu.

Satu tangannya terkalung di sekeliling leher Jieun, seakan ingin memberitahu setiap orang yang hendak mendekati Jieun bahwa gadis itu miliknya. Oh tentu saja, Jieun selalu mendapat perhatian lebih, terlebih dengan gaya berpakaian Jieun yang selalu sedikit terbuka. Membuat Suga harus selalu waspada dan berjaga-jaga setiap kali ada beberapa mata yang melirik pada Jieun.

"Aku tidak bisa menemukan Jimin." Keluh Jieun, ketika mereka sudah cukup berkelilng tapi belum juga menemukan Jimin.

"Mungkin Jimin sudah berada di kamar atas. Maaf saja, mungkin kau sudah kalah taruhan." Suga tersenyum miring, matanya terus mencari Jimin tapi dia belum juga menemukannya. Untuk pertama kalinya Suga sedikit bersemangat jika saja Jimin sedang bermain dengan mainannya malam ini. Tentu saja karena taruhan konyol yang dia buat dengan Jieun.

Taruhan?

Jika bicara tentang taruhan, ide itu muncul begitu saja di otak Suga. Sialnya, Jieun menanggapinya dengan begitu semangat. Jadi, Suga dan Jieun bertaruhan apa Jimin akan bermain dengan mainannya atau tidak malam ini. Jieun segera bertaruh bahwa Jimin tidak akan bermain dengan mainanya malam ini, -Jieun sangat yakin akan hal ini. Sedang Suga bertaruh bahwa Jimin pasti akan bermain dengan mainannya.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang