Hari ini Jimin akan menemui orangtua Yume, keadaannya sudah jauh lebih baik sekarang. Jimin sedkit lupa kapan terakhir kali dia bertemu Yume, karena sejak Jimin sudah kembali di apartemennya Yume tidak pernah datang. Pada hari Jimin pulangpun, Yume tidak menjemputnya.
Jimin pergi sendiri hari ini, menolak tawaran Ibunya yang bersedia menemaninya dan membantu bicara. Dengan begitu lembut Jimin menolaknya, dan meyakinkan ibunya bahwa dia bisa menyelesaikan masalah ini sendiri dengan baik. Jimin sedang meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia pasti bisa menyelesaikan ini sendiri tanpa harus membuat Ibunya khawatir. Doakan saja, semoga semua berjalan sesuai dengan yang dia harap dan rencanakan.
Mobilnya melaju dengan stabil, Jimin terlihat berhati-hati mengingat baru beberapa hari saja keluar dari rumah sakit. Sembari menikmati jalanan yang tidak begitu ramai, memikirkan apa yang harus dia katakan nanti. Tetap saja bayangan Gyuri masih menghantuinya, bagaimana Gyuri tidak menghubunginya sama sekali, bagaimana Gyuri tidak membalas pesan dan tidak menerima teleponnya. Semua orang bilang Gyuri sedang sibuk, namun semalam dia bisa melihat postingan media sosial Jinyoung yang membagikan fotonya sedang bersama dengan Gyuri.
Jinyoung dan Gyuri seharusnya tidak memiliki ikatan kerja, mengingat bagaimana berbedanya profesi mereka. Lucu sekali, Jimin benar-benar tidak mengerti apa yang sedang ada dalam otak Gyuri sekarang. Mungkinkah Gyuri sedang balas dendam padanya?
Seharusnya rumah Yume sudah tidak jauh ketika Jimin merasakan ponselnya bergetar, Yume menelponnya. Jimin hanya berpikir mungkin Yume menanyakan sudah sampai mana Jimin sekarang, namun ketika menjawab telponnya dia bisa mendengar suara Yume menangis.
"Bisa kau menjemputku?" kata Yume dengan isak tangis.
"Aku sedang menuju rumah nenekmu sekarang." Balas Jimin. "Ada apa?"
"Aku tidak di rumah, jemput aku di tempat lain."
"Dimana kau sekarang? Ada apa? Apa ada sesuatu terjadi?"
"Aku akan jelaskan ketika kau sampai disini."
"Kau bersama Ibumu?" Jimin sedikit curiga dimana sebenarnya Yume berada.
"Tidak, aku sendiri. Aku akan mengirim lokasiku."
"Ya, aku kesana." Kata Jimin kemudian. Dia berpikir Ibu Yume pasti akan mengerti jika dia datang terlambat. Terlebih untuk apa juga Jimin menemui Ibu Yume jika Yume sendiri tidak bersama mereka?
***
"Kau tidak membalas seua pesannya sesuai perintahkukan?" tanya Jieun, menatap Gyuri penuh curiga.
"Hmm..." jawab Gyuri sekenanya, sibuk dengan sketsa yang sedang dia kerjakan sekarang.
"Kalian berdua benar-benar kejam." Kali Yoongi yang bicara, mengalihkan pandangannya dari Jinu yang sedang memakan ice creamnya.
"Bagaimana aku harus menjelaskannya ya, tapi orang seperti Jimin sesekali harus mendapat pelajaran." Jieun mengatakannya dengan ketus, "Lagipula, Gyuri benar-benar sibuk. Jad kita tidak sepenuhnya berbohong kan?" tantang Jieun pada suamiinya, Yoongi hanya mengangguk dan kemudian membersihkakn mulut Jinu yang belepotan terkena ice cream.
"Aku sudah tidak tau sudah berapa banyak pesan yang Jimin kirim. Hahaha! Tapi lucu juga, Jimin sangat lucu jika dia kebingungan." Gyuri tergelak, membuat Jieun dan Yoongi memandangannya dengan aneh. Untuk sesaat mereka berdua lupa bahwa Gyuri adalah ratu tega waktu di sekolah, lupa bahwa dulu tidak ada yang ini punya masalah dengan Gyuri karena dia dikenal sangat ketus dan sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOY (BTS NC)
FanfictionBTS NC Fanfiction. Cast: Park Jimin, Lee Gyuri (OC), Min Yoongi, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Jung Hoseok, Kim Namjoon, Kim Soekjin. Genre: NC 21+, romance, Lenght: Chapter, Sequel Part 1 end, Part 2 on going. Warning! No Child, adult content, sexu...