Dua orang itu tertidur di sofa, Gyuri yang menaikkan kakinya di sofa sembari bersandar pada Jimin dan Jimin yang mendekapnya selagi dia tidur dengan posisi duduk. Tidak yakin sampai jam berapa mereka semalam terjaga, memilih untuk tidak melepas satu sama lain. Selagi mereka bisa bersama, mereka akan memanfaatkannya sebaik mungkin.
Matahari sudah muncul ketika tidak ada yang terbangun dalam apartemen itu. beruntug ponsel Gyuri berdering keras, membuat Gyuri terpaksa membuka matanya untuk meraih ponsel yang ada di meja. Gyuri segera menerima teleponnya, dengan suara yang sedikit serak akibat dia baru saja bangun dari tidur.
"Ya? –oh, ya –jam berapa? Sepuluh?" Gyuri melirik jam dinding yang berada di dekat kamarnya, "Aku masuk hari ini –seharusnya kau memberitahuku dari semalam –ya ya ya, aku segera bersiap-siap." Gyuri mengumpulkan nyawanya, jam sudah menunjukkan jam sembilan lebih lima belas menit. Baru saja teman kantornya memberitahu bahwa ada rapat jam sepuluh dan kehadiran Gyuri sangat berpengaruh.
Jinu harus pergi ke sekolah jam sebelas. Sekarang Jinu masih tidur di kamarnya, belum mandi, belum sarapan, Gyuri belum menyiapkan bajunya, dan Jimin masih tertidur. Mobilnya masih di bengkel dan dia harus naik bus atau taxi –ah taxi lebih cepat. Kemudian matanya menangkap sosok Jimin yang masih tertidur di sofa berharap semoga Jimin tidak keberatan untuk mengantarnya ke kantor dan menemani Jinu sampai waktunya dia pergi ke sekolah.
Oke.
Sekarang mulai darimana?
Gyuri memilih untuk masuk ke kamarnya, melihat Jinu yang masih terlelap dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Segera Gyuri meraih tas Jinu, mengeluarkan pakaian yang akan dia kenakan hari itu. Gyuri meletakkannya di tepi ranjang, bajunya cukup rapi sehingga Gyuri tidak perlu menyetrikanya terlebih dahulu.
"Jinu..." panggil Gyuri pelan seraya mengambil selimut yang menutupi tubuhnya, "Hei Jinu, ayo bangun." Jinu menggeliat, tidak terlalu sulit untuk membangunkannya karena Jinu sudah mendapat banyak tidur dari semalam.
"Mommy... Dimana omma?" tanya bocah kecil itu sembari mengucek kedua matanya. Tentu saja hal pertama yang Jinu tanyakan setiap kali dia baru bangun tidur adalah ibunya.
"Omma ada di studio, hari ini kita pergi ke sekolah bersama." Kata Gyuri membantu Jinu untuk bangun.
Gyuri menggendong Jinu, membawanya ke ruang TV dan membuat Jinu duduk disana, di sebelah Jimin yang masih tertidur. "Tunggu disini aku buatkan susu." Gyuri segera pergi ke dapur setelah mengatakannya.
Jinu menunggu disana, hanya diam sembari memerhatikan sosok Jimin yang tidak ada tanda-tanda untuk segera bangun. Jinu memainkan ujung kaos Jimin, iseng saja.
"Jimin, Jimin!" panggil Gyuri ketika kembali dari dapur. Gyuri memberi Jinu susunya kemudian mencoba untuk membangunkan Jimin. "Jimin, Jim!" Gyuri mengguncang tubuh Jimin lebih keras. "Bangun! Hallo!" Gyuri menepuk-nepuk pipinya pelan.
"Hmm..." Jimin membuka matanya, memicing karena cahaya tiba-tiba menyilaukan matanya.
"Bangun Jim. Bisakah kau membantuku? Kau bisa memandikan Jinu kan selagi aku menyiapkan sarapan?" Gyuri masih terus menepuk pundak Jimin, berusaha untuk membuat Jimin segera mendapatkan kesadaran penuh.
"Huum..." gumam Jimin mengiyakan, tapi matanya kembali tertutup dan tubuhnya hendak kembali rebah ke sofa.
"BANGUN JIM!" Panggil Gyuri lebih keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOY (BTS NC)
FanfictionBTS NC Fanfiction. Cast: Park Jimin, Lee Gyuri (OC), Min Yoongi, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Jung Hoseok, Kim Namjoon, Kim Soekjin. Genre: NC 21+, romance, Lenght: Chapter, Sequel Part 1 end, Part 2 on going. Warning! No Child, adult content, sexu...