4. A Painful Story

8K 697 212
                                    


23 Februari 2018

Positif.

Gyuri terus melihat dua garis yang terlihat pada alat tes kehamilan yang dia dapat dari Jieun dua hari yang lalu. Terdapat tiga buah ditangannya, yang masing-masing sama menunjukkan dua garis. Dia mencobanya lebih dari sekali, berharap mungkin ada kekeliruan, mungkin ada yang salah dengan alat itu. Tapi ini sudah ketiga kalinya Gyuri mencoba dan hasilnya tetap sama.

Perasaannya campur aduh, ketakutan dan gelisah yang mendominasi. Bagaimana Gyuri menghadapi ini?

Gyuri terus membaca alat itu tetap bersamanya, tidak mau meninggalkannya di suatu tempat dengan suatu ketakutan jika saja ada yang menemukannya. Orangtuanya akan datang besok, tapi Gyuri sudah mendapat ijin untuk tetap di tempat Jimin karena perihal pernikahan Yoongi dan Jieun.

Siang itu Gyuri sendirian di apartemen Jimin. Seperti biasa Jimin masih sibuk mengejar tugas akhirnya sedangkan Taehyung keluar sejak dua jam yang lalu dan Gyuri tidak tau kemana. Gyuri memutuskan untuk pergi ke kampusnya, menemui Jinki. Segera Gyuri bersiap, beruntung hari itu Gyuri mendengar aka nada dua divisi yang mengadakan rapat, jadi bisa dipastikan Jinki akan berada di kampus, dan Gyuri tau kemana dia harus mencari.

Sudah cukup lama Gyuri tidak naik bus kota, alhasil kepalanya sekarang terasa pusing. Selama di dalam bus Gyuri sibuk menutup hidungnya, rasa mual menyerangnya jika dia mencium baru wewangingan yang kuat. Beberapa orang dengan parfume berhasil membuat kepalanya pusing dan rasa mual yang perlahan menghampirinya.

Sembari menahan rasa pusing dan mualnya, Gyuri segera menuju markas besar organisasi milik Jinki. Hanya terdapat sekitar lima orang ketika Gyuri sampai, mereka terlihat sibuk dengan berkas dan laptop di depan mereka. Gyuri memilih untuk duduk di kursi yang kosong. Ya, terdapat sebuah meja besar di tengah ruangan itu dengan banyak kursi mengelilinginya. Gyuri meletakkan kepalanya di atas meja, mencoba mengatur nafasnya seraya memejamkan matanya.

"Lee Gyuri, kau baik-baik saja?" Gyuri mengangkat kepalanya ketika mendengar Luna. Gadis itu duduk di sebelahnya dengan raut penuh ingin tau, Gyuri mengangguk pelan dan tersenyum. Beberapa waktu terakhir ini Luna sering mengajak Gyuri mengobrol bahkan selalu memilih untuk duduk di sampingnya.

"Hanya pusing sedikit." Kata Gyuri tepat dengan datangnya Jinki dan beberapa anak perempuan yang berjalan di belakangnya. Seketika Gyuri merasa mual ketika beberapa anak perempuan itu melewati tempatnya, aroma bunga yang begitu kuat dari mereka berhasil menghancurkan pertahanan Gyuri. Dengan cepat Gyuri berlari menuju toilet yang berada di luar ruangan, Luna segera mengejarnya dan mengambil tas Gyuri sebelum itu.

Berakhirlah Gyuri di toilet kampusnya, mencoba mengeluarkan isi perutnya, yang sayangnya tidak ada yang bisa dia keluarkan. Gyuri terus berperang dengan rasa mualnya, pandangannya kabur akibat airmata yang berlinang akibat dorongan dari dalam perutnya.

"Kau tidak punya obati di tasmu?" tanya Luna, Gyuri yang terus mual tidak bisa menjawab namun memberi isyarat pada Luna agar dia mencari di tasnya.

Luna mulai mengaduk isi tas Gyuri, mengeluarkan jurnal Gyuri dan meletakkannya di samping wastafel. Dan tidak sengaja, tangan Luna menangkap sebuah benda yang Gyuri tidak pernah ingin orang lain ketahui. Luna mengambilnya, menemukan dua garis pada test pack.

"Ah." Pekik Luna kemudian menjatuhkannya. "Maaf, aku tidak bermaksud." Luna segera mengambilnya dan memasukkannya lagi di tas Gyuri. Gyuri merasa tercekat ketika melihat Luna menemukan fakta bahwa dia sedang hamil. Pasalnya, Gyuri juga tidak terlalu dekat dengan Luna.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang