Sejak Jaebum menikah dua tahun lalu, Jaebum sudah tidak tinggal bersama orang tuanya. Jaebum membeli apartemen dekat dengan tempatnya bekerja. Hal ini membuat kamar Jaebum sering Jimin gunakan ketika dia menginap di rumah Gyuri. Sejak itu juga Jaebum sudah jarang untuk mengantar Gyuri, membuat tugas itu beralih sepenuhnya pada Jimin.
Selama tiga hari penuh Gyuri tidak masuk kuliah, Ayahnya melarangnya dan menyuruhnya untuk beristirahat saja di rumah –yang mana hal ini sangat didukung oleh Jimin. Meskipun Gyuri beberapa kali mengeluh bahwa dia punya banyak tugas dan urusan di kampus, pada akhirnya Gyuri menuruti perintah Ayahnya. Jimin menjenguknya setelah pulang kuliah, meskipun kadang hanya sebentar karena Jimin harus segera pulang untuk menyelesaikan laporannya.
Sore itu ketika Jimin sampai di rumah Gyuri, dia bisa menemukan mobil Jinki terparkir disana. Seketika pemandangan itu membuat moodnya rusak. Jimin segera masuk dan menemukan Jinki dan Gyuri berada di ruang tamu, terlihat beberapa kertas dan buku di atas meja tamu, tawa mereka seketika berhenti begitu mengetahui Jimin datang.
"Kau sudah datang." Sapa Gyuri ketika Jimin masuk dan menghampirinya untuk memeluknya sekilas.
"Ibumu di dalam?" tanya Jimin setelah melepas pelukannya, Gyuri mengangguk dan Jimin segera masuk ke dalam rumah tanpa melihat ke arah Jinki sedikitpun. Biar saja, biar saja Jinki tau bahwa kedatangannya tidak pernah disambut baik oleh Jimin.
Jimin sedang duduk menonton TV yang sebenarnya tidak dia perhatikan karena Jimin memfokuskan telinganya untuk mencuri dengar apa yang Gyuri dan Jinki yang sedang bicarakan di ruang tamu, ketika Gyuri berjalan dengan hati-hati dan duduk di sebelahnya. Jimin meliriknya sekilas, Jimin tau bahwa Gyuri menyadari sikap Jimin yang tidak suka dengan kedatangan Jinki.
"Dia sudah pulang?" tanya Jimin kemudian.
"Aku mengusirnya." Tantang Gyuri.
"Bohong!" bantah Jimin dan Gyuri tertawa.
"Dia hanya memberiku beberapa berkas Jim. Penting." Gyuri memeluknya, tidak peduli jika tiba-tiba Ibunya keluar dari kamar dan menemukan putrinya sedang memeluk pacarnya di rumahnya sendiri. Ah Gyuri tau Ibunya tidak akan marah.
"Berkas apa?"
"Beberapa syarat untuk menjadi calon Presiden Fakultas." Jelas Gyuri, Jimin mengerutkan keningnya.
"Dia menunda kelulusan untuk menjadi Presiden? Wow!" Jimin benar-benar fokus pada Gyuri sekarang, Jimin sedikit memiringkan badannya untuk dapat melihat Gyuri lebih jelas, "Jangan bilang kau terlibat dengan politik kampus."
"Dia meminta bantuanku Jim, aku tidak terlibat langsung. Aku hanya membantu." Ekspresi Gyuri menggambarkan dia sedang meminta pengertian Jimin. Gyuri tau Jimin lebih paham mengenai organisasi kampus, mengenai politik kampus, mengenai baik-buruknya hal-hal tersebut. Gyuri sudah menduga bagaimana reaksi Jimin jika Jimin tahu bahwa Gyuri sedang membantu Jinki dalam urusan tersebut.
"Apa dia memaksamu?" diluar dugaan, Jimin tidak marah, justru sangat terlihat Jimin sedikit khawatir.
"Dia meminta bantuanku, tapi tidak memaksaku. Aku melakukan ini karena banyak anak yang ingin mengajukanku. Kau tau kan aku tidak suka." Jimin mengerti bahwa organisasi bukan gaya Gyuri. Selama ini Gyuri hanya membantu membuat konsep acara atau tugas lain tanpa benar-benar tergabung dalam organisasi. Gyuri tidak bisa menolak karena dosennya selalu menyuruhnya untuk membantu mengingat Gyuri sudah berhasil menerbitkan buku dan berada di bawah naungan penerbit terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOY (BTS NC)
Fiksi PenggemarBTS NC Fanfiction. Cast: Park Jimin, Lee Gyuri (OC), Min Yoongi, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Jung Hoseok, Kim Namjoon, Kim Soekjin. Genre: NC 21+, romance, Lenght: Chapter, Sequel Part 1 end, Part 2 on going. Warning! No Child, adult content, sexu...