After Story

10.6K 758 112
                                    


"Camping?" Jimin meninggikan suaranya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa yang dia dengar tidak salah.

"Hem, kau tau kan ini kegiatan rutin setiap kali mahasiswa baru datang." Gyuri berkata dengan tegas.

"Tapi kau bukan mahasiswa baru." Tuduh Jimin, matanya mengernyit seraya memerhatikan Gyuri yang sedang duduk di depannya.

"Iya, tapi aku disini sebagai panitia Jim." Gyuri mencoba menjelaskan dengan lembut.

"Kau bahkan bukan anggota BEM atau semacamnya." Tatapan Jimin semakin tajam membuat Gyuri membuang nafas kesal.

"Aku diminta untuk membantu Jim. Kau tau kan, semenjak bergabung dengan majalah dan buku aku diminta untuk aktif dalam kegiatan kampus. Tidak peduli aku bagian dari organisasi atau tidak." Gyuri mengatakannya dengan cepat, membalas tatapan tajam Jimin dengan kesal.

"Berapa hari?" intonasi Jimin masih tidak bersahabat.

"Tiga hari dua malam." Gyuri menjawab sekenanya kemudian memasukkan sesendok penuh bubur kacang merah yang sempat tidak tersentuh. "Kau mengijinkanku atau tidak aku tetap berangkat." Sambung Gyuri ketika berhasil menelan buburnya.

"Jauh Gyu!" keluh Jimin penuh peringatan sambil menyisir bagian depan rambutnya menggunakan jarinya.

"Aku tidak jalan kaki, Park Jimin!"

"Kau tidak mengerti jik –hmmpp."

"Habiskan makananmu." Kalimat Jimin terpotong ketika Gyuri menyuapkan sesendok buburnya pada Jimin.

Yah, Jimin dan Gyuri sudah menghabiskan banyak waktu bersama, semua berjalan baik-baik saja selama ini, hanya beberapa kali pertengkaran konyol yang tidak bertahan lama. Gyuri berhasil mencetak komik dan beberapa buku cerita anak bergambar, yang kemudian membuat Gyuri dikontrak oleh salah satu penerbit buku dan majalah yang cukup besar di kota. Hal ini membuat Gyuri banyak dikenal di fakultasnya, dan selalu saja fakultas ataupun jurusan meminta Gyuri untuk melakukan berbagai hal, mulai dari mempromosikan fakultas atau membantu organisasi kampus yang menyelenggarakan suatu acara.

Tentu saja hal ini merupakan salah satu pencapaian dari mimpi Gyuri, yang oleh karena itu juga membuat Ayahnya bangga dan tidak menyesali keputusannya membiarkan Gyuri melakukan hal yang dia sukai. Dan dibalik semua itu tentu saja ada satu sosok yang begitu berjasa, tak lain dan tak bukan adalah Jimin.

Kalian pasti ingat bagaimana usaha Jimin untuk mempertahankan hubungan mereka dan bagaimana usaha Jimin untuk ikut menyakinkan Ayah Gyuri, -ah usahanya untuk selalu memberi Gyuri semangat juga jangan lupa. Hal tersebut terus berjalan ketika mereka di bangku kuliah. Jimin yang menemani Gyuri menemui editor-editor agar bisa menerbitkan karya Gyuri, Jimin selalu memberi informasi pada Gyuri jika ada sesuatu mengenai hal penerbitan –dan Yoongi juga memiliki peran besar akan hal ini. Ya terima kasih karena Jimin memiliki banyak teman, beberapa temannya terus mempromosikan karya Gyuri diberbagai perusahan ataupun industry kreatif.

Dan Jimin, yang selalu bisa memperbaiki mood Gyuri yang sedang rusak.

Bukan sebuah rahasia jika Gyuri mendapat banyak perhatian dari teman-teman kuliahnya. Oh ayolah, coba kalian pikir, Gyuri bukan hanya merupakan salah satu mahasiswi terbaik tapi Gyuri juga memiliki wajah yang cantik. Tentu kalian ingat bagaimana Jimin selalu menicum Gyuri dan memberinya kissmark di lehernya hanya agar semua orang tau Gyuri adalah miliknya. Tapi Jimin berhenti melakukan hal itu ketika suatu hari Jimin sedang menunggunya untuk pulang bersama dan Gyuri menghampirinya sambil menangis.

"Hei, ada apa?" Tanya Jimin khawatir, menarik Gyuri dalam pelukannya.

"Gara-gara kau!" bentak Gyuri ditengah tangisnya bersamaan dengan dia mencubit lengan Jimin dengan semua tenaganya.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang