Part 2 of Toy

10.1K 696 204
                                    


Here's the begin another story, Part 2 of Toy Series.

.

.

.

*direkomendasikan untuk baca sambil denger lagu Epik High yang feat IU (Love Story) dan Epik High featSuhyun (The benefits of Heartbreaking)*

.

.

.


Busan, 2023

"Jadi kapan kau akan berangkat ke Seoul?" Jimin mendengar Ibunya bertanya, daripada ingin tau akan jawaban Jimin, Jimin lebih mendengar ada kekhawatiran dari pertanyaan Ibunya. Jimin masih menatap Ibunya, belum menjawab karena tengah sibuk mengunyah makanannya, Jimin mengunyah lebih cepat dan segera menelannya untuk menjawab.

"Lihat saja nanti, aku masih ingin disini." Pernyataan Jimin hanya membuat Ibunya mengangguk mengerti.

"Undangan Taehyung omma letakkan di lacimu. Segera hubungi Taehyung, beritahu kalau kau datang ke pernikahannya." Ibunya memperingatkan, yang Jimin tau untuk skesekian kalinya sejak dia sampai di rumah dua hari yang lalu.

"Ya, nanti aku akan menelponnya." Jawab Jimin seadanya.

Malam itu, sekitar jam sepuluh malam Jimin memilih untuk duduk di balkon kamarnya. Tidak peduli dengan hawa dingin yang dengan senang hati menyapanya, Jimin memilih duduk di luar sembari memerhatikan langit yang terlihat begitu gelap. Cukup lama Jimin duduk disana, sampai akhirnya dia teringat pesan Ibunya yang terus mengingatkan bahwa undangan pernikahan Taehyung ada di lacinya, Jimin segera beranjak untuk masuk dan menuju laci meja belajarnya.

Dengan santai tangannya meraih pegangan laci dan menariknya, terlihat undangan berwarna coklat dengan sebuah tali berwarna senada disana. Tanpa pikir panjang Jimin meraihnya, barang yang berada paling atas dalam laci itu.

Kim Taehyung –  Kim Jisoo.

Jimin tersenyum membaca nama yang tertulis disana, secara tiba-tiba rasa rindu menyerangnya, sedikit membuat Jimin kesulitan bernafas. Bagaimana kabar Taehyung? Seperti apa calon istrinya yang sekarang? Dimana Taehyung bertemu dengan calon istrinya? Berjuta pertanyaan bermunculan dalam otaknya.

Sembilan hari lagi, batin Jimin setelah membaca tanggal yang tertera disana. Kemudian rasa ragu mulai menyerangnya lagi, kapan baiknya dia berangkat ke Seoul? Haruskah Jimin berangkat besok lusa, sehingga tepat satu minggu sebelum pernikahan Taehyung, mungkin saja Jimin bisa membantu sesuatu? Atau haruskah Jimin datang tepat pada hari pernikahannya saja? Seperti tamu undangan lain? Tapi pilihan kedua membuat Jimin semakin merasa bersalah sebagai sahabat Taehyung.

Pikirkan saja nanti. Kata Jimin dalam hati, melempar undangan tersebut ke atas meja, dan kemudian matanya menangkap sesuatu yang berada di dalam laci yang masih terbuka. Hati Jimin mencelos, tidak ingin melihatnya lebih jelas, tapi tangannya bergerak untuk meraih itu. Sebuah frame, dengan foto yang Jimin tau itu diambil sekitar hampir sepuluh tahun yang lalu. Matanya sedikit berair ketika melihat foto itu dari dekat, ya, fotonya bersama Gyuri. Lee Gyuri.

Drrtttt drrttt drrrttt.....

Poselnya bergetar, mengalihkan perhatian Jimin dari frame yang tengah dia pegang. Jimin segera meraih ponselnya dan melihat nomor tidak dikenal tertera pada layar ponselnya.

Answer.

"Hallo..."

"Hei sahabatku yang super brengsek. Beraninya kau berada di Busan dan tidak memberitahuku?!?!" Jimin sedikit menjauhkan ponselnya sebab lawan bicaranya tengah berteriak diseberang sana.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang