20. For The Hundred Times

4.9K 439 170
                                    


Gyuri sedang di rumahnya saat ini, menolak ajakan Jieun untuk ke rumahnya dan bermain bersama Jinu. Entahlah, Gyuri mrasa beruntung ketika mereka pulang Jinu sedang terlelap, Gyuri sedang ingin sendirian saat ini.

Menghabiskan waktu dengan mencoba untuk menggambar sesuatu, Gyuri tidak benar-benar konsentras dengan pekerjaannya. Seperti ada sesuatu yang akan terjadi, dia merasa gelisah. Berkali-kali membuka ponselnya untuk melihat kontak Jimin disana, ingin tau apa Jimin sedang online atau tidak. Sudah lewat tiga jam sejak Jimin terakhir online, rasanya Gyuri sangat merindukannya.

Perlahan dia menyeringai tipis, konyol memang mengiyakan ide Jieun untuk tidak menghubungi Jimin sama sekali. Sekarang, dia sendiri yang kebingungan ingin mengetahui kabar Jimin. Menyebalkan!

Gyuri selalu ingat betapa menyebalkannya Jimin ketika pertama kali mendekatinya dulu, gayanya yang selalu membuat teman-teman gadisnya menggila. Gyuri selalu kesal setiap kali Jimin mencoba untuk tebar pesona pada teman-temannya. Apakah orang seperti ini akan menjadi pacarnya? Pikir Gyuri dulu.

Taehyung, tidak akan pernah bisa dihilangkan dari sejarah perjalanan kisah Jimin dan Gyuri. Terima kasih Taehyung karena selalu ada untuk Jimin dan Gyuri. Terima kasih karena selalu membuat Jimin tidak menyerah pada Gyuri, –bahkan sampai saat ini. Mesipun tidak dapat dipungkiri mereka semua hampir gagal mempertahanakan hubungan Jimin dan Gyuri ketika Jimin memilih untuk meninggalkan Gyuri ke Jepang dulu.

Tidak ada yang lebih menyedeihkan dan menyakitkan melihat Gyuri sendirian, di saat Gyuri begitu membutuhkan sosok Jimin dan Jimin pergi begitu saja. Namun setelah bertahun-tahun, takdir memaksa mereka untuk bertemu kembali, dengan masalah baru. Rasanya Gyuri ingin menyerah dan melepaskan Jimin, tetapi saat seperti inilah yang membuat Gyuri kebali kuat dan yakin pada Jimin. Di saat semua memory tentang mereka berdua kebali terulang dalam pikirannya.

Ketika Gyuri merasa begitu merindukan Jimin.

Gyuri berjanji akan segera meminta maaf pada Jimin, karena sudah tidak memdulikannya beberapa waktu ini.

Lucu bukan?

Sepertinya memang Jimin dan Gyuri tidak pernah bisa benar-benar berpisah.

Kemudian Gyuri meletakkan pensilnya, meletakkannya begitu saja dan mengambil ponselnya. Entah setan apa yang menyuruhnya untuk membuka salah satu social mdia milik Yume. Gyuri tau ini tidak baik untuk dirinya sendiri, tapi jarinya tetap menyentuh layar dmana nama Yume tertera.

Deretan foto-foto yang diunggah Yume bermunculan, Gyuri melihatnya satu per satu. Melihat betapa terlihat bahagianya Yume, salah satu fotonya yang sedang berada di pantai, tersenyum lebar pada kamera. Gyuri tersenyum getir, membaca tulisan yang ada di bawah foto itu, Jimin yang mengambil foto itu.

Foto berikutnya, sebuah selca Yume dan Jimin. Jimin tengah merangkulnya, keduanya tersenyum pada kamera, terlihat begitu bahagia di mata Gyuri. Untuk kesekian kalinya Gyuri merasa kesal, merasa kesal karena lengah dan membuat Jimin pergi darinya. Ini bukan pertama kalinya Gyuri melihat foto tersebut, namun sesak dalam dadanya tidak pernah hilang setiap kali melihatnya.

Foto-foto Jimin yang Yume ambil secara diam-diam. Ketika mereka sedang makan bersama, sedang berbelanja sesuatu, dan satu foto yang Gyuri yakin ketika Jimin berada di kantornya di Jepang. Mereka melewat banyak waktu bersama ketika Gyuri sendirian disini. Di saat Gyuri masih berharap Jimin akan segera pulang.

Seakan menikmati rasa sakitnya, Gyuri terus melihat deretan foto-foto itu. lalu kemudian dia berpikir, apakah Jimin masih menyimpan foto saat masih bersamanya dulu? Jimin dan Gyuri menghabiskan waktu bersama lebih lama dari Yume, mereka lebih banyak punya kenangan. Ya, Gyuri akan menanyakannya pada Jimin nanti. gyuri akan sangat marah jika Jimin sudah menghapus dan membuang semua foto-fotonya. Tidak peduli, Gyuri akan memarahinya jika itu benar terjadi.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang