Gyuri memilih untuk berdiri di sudut ruangan, sendirian. Sebagian dari dirinya benar-benar kesal pada Jinki yang menyuruhnya untuk datang malam ini, membuatnya membatalkan janjinya dengan Jimin. Gyuri selalu menghormati Jinki sebagai seniornya, Gyuri juga tidak memedulikan omongan beberapa orang yang selalu mencoba memberitahunya bahwa Jinki menyukainya sejak awal Gyuri masuk. Tidak pernah memikirkan semua hal itu, Gyuri tetap menganggap Jinki sebagai salah satu temannya.
Selalu saja kegiatan pemilihan ini membuat Gyuri selalu mengorbankan waktunya, walaupun dia paham ini juga untuk kebaikannya –tapi Gyuri mulai merasa apa yang dikatakan Jimin benar. Terutama kejadian malam ini, membuat Gyuri menyesal karena terlalu berpikiran positif pada Jinki.
Malam itu, seharusnya tetap berjalan baik tanpa kehadiran Gyuri.
Tidak ada dosen yang datang seperti yang dikatakan Jinki ketika menelpon Gyuri satu jam yang lalu. Gyuri merasa begitu marah ketika menyadari Jinki berbohong padanya, mengatakan bahwa malam itu adalah agenda penting yang akan menjadi perhitungan dalam pemilihan nanti. Kehadiran Gyuri sangat penting, karena dosen akan menilai bahwa meskipun Gyuri tidak mencalonkan diri sebagai calon Presiden Fakultas tetapi Gyuri tetap berperan aktif. Menunjukkan pastisipasinya sebagai mahasiswi berprestasi.
"Gyuri maaf, aku tidak bermaksud bohong. Tapi benar, acara ini akan lebih baik jika kau ada disini." Jinki menghampirinya, Gyuri terlihat sangat kecewa dan marah.
"Aku sudah membantu banyak sunbae, aku pikir aku membantumu lebih dari yang seharusnya." Kata Gyuri tegas, nafasnya sedikit memburu karena menahan marah.
"Aku sangat berterima kasih atas semua bantuanmu, tapi itu juga untuk kebaikanmu bukan?" Jinki mendekatinya.
"Aku pergi sekarang." Gyuri segera berjalan ke luar ruangan, mengambil ponselnya untuk menelpon Jimin. Jinki mengikutinya hingga Gyuri berhenti di depan gedung, di tempat biasa Jimin menjemputnya.
Gyuri tidak yakin apa Jimin masih mau menjemputnya mengingat bagaimana Gyuri membatalkan janjinya ketika seharusnya Jimin sudah menjemputnya. Yang ada dipikiran Gyuri saat ini hanya ingin bertemu Jimin dan meminta maaf padanya. Shit! Gyuri juga kesal karena makan malamnya bersama Jimin gagal karena Jinki.
Dan Jimin tidak menerima panggilannya.
Gyuri terus mencoba menelponnya beberapa kali, ketika Jinki menarik tangan Gyuri dan membuat Gyuri menghadap padanya, "Biar aku antar jika kau ingin pulang. Aku minta maaf, Gyuri." Katanya dalam sembari mencoba menatap mata Gyuri. Gyuri segera menarik tangannya dari Jinki, dan terus mencoba untuk menghubungi Jimin.
"Bagaimana jika menunggu di dalam, disini sangat dingin." Jinki sedikit melembutkan suaranya. Tidak dapat dipungkiri malam itu begitu dingin, Gyuri merapatkan jaketnya untuk melindungi diri.
Gyuri memilih untuk berjalan cepat kembali ke dalam gedung, Jinki segera mengikutinya. Sebenarnya Gyuri berharap Jinki meninggalkannya sendiri dan kembali pada acara yang sedang berlangsung, tapi Jinki memilih untuk bertahan bersama Gyuri. Beberapa menit lalu Jinki menelpon seseorang dan bilang bahwa dia ada urusan penting, yang lagi-lagi membuat Gyuri muak karena Gyuri kembali mendengar Jinki sedang berbohong.
Entah sudah berapa lama Gyuri terus menelpon Jimin namun tidak ada jawaban. Sepertinya Jimin masih tidak mau berbincang dengan Gyuri dan hal itu semakin membuat Gyuri merasa bersalah. Ketika Jinki untuk kesekian kalinya menawarkan diri untuk mengantarnya, Jimin menerima panggilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOY (BTS NC)
FanfictionBTS NC Fanfiction. Cast: Park Jimin, Lee Gyuri (OC), Min Yoongi, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Jung Hoseok, Kim Namjoon, Kim Soekjin. Genre: NC 21+, romance, Lenght: Chapter, Sequel Part 1 end, Part 2 on going. Warning! No Child, adult content, sexu...