12 - Jimin's Fault?

20.9K 1.2K 179
                                    

Saran: baca sambil mendengarkan Child Searching for a Star (IU) & Slow (IU)


"Kenapa tidak ada yang memberitahuku bahwa keadaannya separah ini?" Jimin merasakan tatapan terluka dari Gyuri. Jimin segera melangkahkan kakinya untuk mendekati Gyuri, tidak ingin menunda lagi untuk bisa berkontak langsung dengan orang yang paling dia ingin temui. Jimin tidak berkata apa-apa, tubuhnya refleks menarik Gyuri ke dalam pelukannya. Menghirup aroma Gyuri dalam-dalam, rasanya sudah lama dia tidak melakukan ini. Sebagian dari dirinya merasa sangat senang sekaligus lega karena akhirnya dia bisa bertemu dengan Gyuri.

Sama halnya dengan Gyuri, Gyuri langsung membalas pelukan Jimin. Kedua tangannya memeluk Jimin erat seakan tidak ingin melepasnya lagi. Seakan dia tidak akan bisa melakukannya lagi jika dia melepas pelukannya. Mereka tidak saling bicara untuk beberapa saat, membiarkan perasaan mereka terbakar melewati pelukan satu sama lain. Tanpa mengucappun keduanya sama-sama tau betapa mereka saling merindukan satu sama lain.

"Kau baik-baik saja?" Jimin melepas pelukannya, matanya secara awas memerhatikan setiap inchi dari Gyuri dan memastikan bahwa gadisnya itu baik-baik saja.

"Yah..." jawab Gyuri, dia tidak bia menemukan tenaga untuk bicara lebih banyak karena perasaannya mengontrol sebagian dari dirinya. Jujur saja Gyuri ingin menangis, tapi rasanya sudah terlalu lelah untuk menangis, dan kali ini dia berusaha semampunya untuk tidak menangis.

"Kakimu..." Jimin tidak meneruskan kalimatnya ketika mengetahui kaki kiri Gyuri dibalut perban, kemudian matanya menangkap sebuah tongkat yang tak jauh dari tempat duduk Gyuri. Rasa bersalah menyerangnya, Jimin ingat benar malam itu Gyuri merengek kesakitan ketika kakinya di sentuh.

"Tidak, hanya sakit sedikit." Jawab Gyuri memastikan Jimin dapat percaya padanya.

"Tulangnya retak, asal kau tau." Jimin menoleh ke arah sumber suara. Di sofa yang terletak di sudut ruangan, Jaebum duduk disana, menatap Jimin dengan tatapan yang tidak bisa Jimin artikan.

"Hyung..." Jimin seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat, pasalnya Jaebum juga menolak hubungan Jimin dan Gyuri pada saat terakhir. Tapi sekarang, Jimin mulai mengerti bahwa Gyuri datang kesini bersama Jaebum tetapi otaknya tetap tidak bisa menemukan jawaban dari pertanyaan yang terus memutar di otaknya bagaimana bisa?

"Appa tidak tau tentang ini, Jaebum oppa sudah tau semuanya." Jelas Gyuri sembari memberikan senyum. Hati Jimin meleleh melihatnya, sudah sangat lama dia tidak melihat senyum Gyuri.

Secara otomatis bibir Jimin membentuk sebuah lengkungan, ada perasaan senang dalam hatinya yang tiba-tiba merekah mendengar perkataan Gyuri. Setidaknya Jaebum sudah kembali percaya padanya bukan?

Jimin menoleh untuk sekedar menatap Jaebum, sedangkan Jaebum hanya tersenyum tipis kemudian tangannya memberi isyarat bahwa dia sudah tau. Jimin berbalik dan kembali menatap Gyuri, direngkuhnya lagi gadis itu ke dalam pelukannya. Memeluknya dengan erat, menghirup aroma rambut Gyuri dalam-dalam, Jimin tidak peduli lagi, yang dia butuhkan saat ini hanyalah Gyuri.

"Taehyung, lihat Gyuri datang." Kata Jimin kemudian, menatap sahabatnya yang masih saja menutup matanya. "Kau pasti juga merindukannya kan? Lihat, dia baik-baik saja." Jimin mendekat ke arah Taehyung, memegang tangannya, mengguncangnya sedkit, berharap Taehyung akan segera bangun jika dia menguncangnya.

"Maaf, aku baru datang Tae." Gyuri yang berdiri di samping Jimin ikut bicara. "Maaf, aku tidak tau jika keadaanmu seperti ini. Seharusnya aku datang lebih awal."

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang