19 - Graduate, Airport, Stay.

20.7K 1.1K 162
                                    

recommended song: Blackpink - Stay.


Jimin berusaha berpikir positif, berusaha menjernihkan pikirannya. Tapi kenyataan bahwa Suga pernah menyukai Gyuri benar-benar mengganggu pikirannya. Juga kenyataan bahwa Suga dan Jieun belum juga meresmikan hubungan mereka membuatnya semakin kesal.

Jimin bangkit dari duduknya, menendang meja yang ada di depannya dan berjalan menuju dapur. Dengan kasar dia membuka lemari es dan mengambil minuman dingin darisana.

"Hoi, Gyuri tidak memberitahumu karena dia tau kau akan bersikap seperti ini jika kau tau." Taehyung berteriak dari ruang tv. Bodoh, Jimin tidak peduli. Dia sudah terlanjur kesal.

"Lagipula ada Jieun noona yang akan menemani mereka." Sambung Taehyung. Oke, Jimin bisa sedikit lega karena Jieun tidak akan membiarkan Gyuri dan Suga berdekatan. Tapi tetap saja, dia kesal.

"Untuk pertama kalinya aku bersyukur ada seseorang seperti Jieun di dunia ini." Kata Jimin keras seraya berjalan menuju kamarnya. Jimin bisa melihat Taehyung mencibir ketika dia melewatinya, Jimin memukul kepala Taehyung cepat dan segera melesat masuk ke kamarnya.

***

"Jimin-ah! Apa kau belum selesai?" Taehyung tiba-tiba sudah berada di sampingnya, dengan wajah penuh stiker bergambar boneka. Jimin yang sedang membereskan barang-barangnya menoleh, kemudian mengangguk. "Aku akan menunggumu di luar." Kata Taehyung kemudian keluar dari ruangan.

Jimin segera mengambil ranselnya dan memakainya, kemudian melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah jam lima sore dan Gyuri sama sekali tidak menghubunginya. Segera saja Jimin keluar, menuju auditorium rumah sakit. Ruangan itu sudah jauh lebih rapi dari sebelumnya, yah satu jam yang lalu maih banyak anak kecil disini. Acara selesai tepat satu jam yang lalu, tapi bisa Jimin lihat Taehyung maih belum membersihkan dirinya dari stiker-stiker yang ditempelkan di seluruh tubuhnya oleh anak-anak kecil penderita kanker.

Mereka juga sudah mendapatkan jadwal untuk kegiatan berikutnya. Sebenarnya Taehyung masih ingin berlama-lama disana, membantu paa perawat atau dokter melakukan evaluasi untuk kegiatan mereka, tapi Jimin mengajaknya pulang lebih cepat hari. Tentu saja karena Gyuri sudah berjanji akan berkunjung ke apartemennya.

"Kalian sudah akan pulang?" tanya salah satu dokter muda ketika melihat Jimin berjalan mendekat mereka dengan ransel yang tergantung di punggungnya.

"Ya, maaf tidak bisa membantu banyak hari ini." Jawab Jimin sembari tersenyum.

"Kau sudah banyak membantu Jim." Sanggah dokter itu. Kemudian Jimin menarik bagian belakang jaket Taehyung, menyadarkannya bahwa sudah waktunya mereka untuk pulang. Tidak dapat dipungkiri Taehyung sangat menyukai dengan kegiatan seperti ini, dan itu yang membuat Taehyung hampir setiap minggu berkunjung ke rumah sakit untuk menjengguk anak-anak yang sudah dia kenal.

"Ya ya ya, ayo pulang." Taehyung bangkit dari duduknya, berpamitan dengan yang lain dan bergabung dengan Jimin menuju lift.

Jimin dan Taehyung tengah asyik membicarakan kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan satu bulan lagi ketka mata Jimin menangkap sosok Tuan Lee berada di ujung lorong. Segera aja Jimin berlari untuk menyapanya.

"Tuan Lee..." panggil Jimin, Tuan Lee menoleh kemudian mengerutkan keningnya.

"Pulang lebih awal?" tanya Tuan Lee.

"Ya, saya sudah ijin sebelumnya." Jawab Jimin tegas.

"Gyuri ke tempatmu kan?" wajah Tuan Lee begitu datar, dan Jimin menangkap itu sebagai sebuah tuduhan bukan pertanyaan.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang