13. Bad Feelings

6K 703 258
                                    


Seorang perawat masuk dalam ruang rawat Jimin, Gyuri melihatnya dan menyadari dia adalah perawat yang memberinya obat tadi. Keduanya tersenyum ketika tatapan mereka bertemu, sedikit aneh bagi Gyuri untuk sekedar tersenyum pada seseorang yang tidak dia kenal. Kalian tau bagaimana Gyuri, dia tidak terbiasa bersikap ramah pada orang baru.

"Permisi." Kata perawat itu, Taehyung sedikit minggir untuk memberi perawat itu jalan agar lebih dekat dengan Jimin. Perawat itu terlihat mengecek sesuatu dan menuliskan sesuatu pada papan yang dia bawa kemudian menanyakan beberapa hal pada Jimin yang hanya dibalas singkat oleh Jimin. Suaranya masih tetap terdengar begitu lemah.

"Mohon maaf, tapi Tuan Park Jimin harus istirahat." Kata perawat itu dengan senyum ramahnya.

"Oh ya, tentu saja." Balas Taehyung tak kalah ramah, "Jimin, kita pergi kalau begitu." Sambungnya pada Jimin.

Untuk sesaat Gyuri bingung harus bagaimana, jika bisa Gyuri memilih untuk tinggal, tapi melihat bagaimana Jimin saat ini sepertinya pilihan terbaik adalah membiarkannya sendiri. Gyuri memilih untuk tidak bersuara, hanya sedikit menganggukkan kepalanya pada Jimin sebagai tanda dia juga akan pergi.

"Gyu." Panggil Jimin pelan, Gyuri menoleh untuk melihat ekspresi datar Jimin. Gyuri dengan mudah dapat menangkap ekspresi bingung yang Jimin perlihatkan.

"Ya?" balas Gyuri seraya tersenyum tipis, tidak ingin membuat Jimin mengetahui bahwa dirinya sendiri sedang dalam kondisi tidak baik.

"Baik-baik." Jawab Jimin kemudian. Jujur saja Gyuri tidak bisa begitu mendengar apa yang Jimin katakan karena suaranya begitu lirih. Mungkin hanya itu yang bisa Jimin katakan sekarang, Gyuri harus bisa memahami bahwa Jimin masih belum punya banyak tenaga untuk bicara banyak padanya.

"Kau besok kesini lagi? Butuh ku antar?" tanya Taehyung ketika mereka keluar dari kamar rawat Jimin.

"Nanti akan kuberi tau." Balas Gyuri singkat, tidak benar-benar memiliki rencana untuk besok.

"Gyuri!" secara bersamaan Taehyung dan Gyuri menoleh untuk melihat seseorang yang baru saja memanggil namanya. Taehyung mengerutkan keningnya, merasa tidak pernah bertemu dengan orang tersebut. Seorang laki-laki yang berpakaian rapi, berdiri tak jauh dari mereka dan tersenyum pada Gyuri.

"Siapa?" tanya Taehyung sambil melirik ke arah Gyuri.

"Temanku." Gyuri menjawab singkat dan berjalan menghampiri Jinyoung, Taehyung mengikutinya.

"Sudah mau pulang? Biar aku antar." Kata Jinyoung ramah, Taehyung semakin bingung menyadari kedekatan mereka.

"Aku yang mengantarnya." Sela Taehyung, mencoba memberi tau bahwa Jinyoung tidak perlu repot-repot mengantar Gyuri. Taehyung curiga mungkin saja ini rekan kerja Gyuri dan dia sedang mencoba untuk mendekati Gyuri.

"Oh, maaf." Jinyoung melihat ke arah Taehyung yang tidak tersenyum.

"Aku pulang dengannya." Kata Gyuri mencoba meredam, "Taehyung dia temanku, Jinyoung."

Jinyoung segera mengulurkan tangan untuk menjabat Taehyung, mau tidak mau Taehyung membalasnya. Semakin Taehyung perhatikan sepertinya Jinyoung bukan seseorang yang jahat atau apapun itu. Dia terlihat begitu baik, ramah, yah tipikal laki-laki yang mudah untuk disukai perempuan. Taehyung yakin akan banyak perempuan yang menyukainya.

"Kau pulang? Sudah selesai dengan shiftmu?" tanya Gyuri.

Oh, dia bekerja disini? Siapa dia? Dokter? Perawat? Tukang bersih-bersih? Batin Taehyung sembari terus memerhatikan Jinyoung.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang