28. Change

183 10 0
                                    

Hari ini aku ada janji bertemu dengan James untuk menamaniku bertemu dengan pemilik toko kemarin. Aku menunggu James di depan kafe ku.

Sebuah mobil mewah berhenti di hadapanku. Dan pemilik mobil tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah James orangnya. Pria yang ku tunggu sedari tadi.

"Apa aku membuat mu lama menunggu?".

James membukakan pintu mobilnya untukku dengan gaya yang di buat-buat sedemikian rupa seperti seorang supir pribadi.

Aku melirik jam tanganku dan menunjukkan ekpresi datar padanya.

"Lumayan".

James hanya menyengir padaku.

Di sepanjang perjalan menuju tempat kemarin. Aku menceritakan mengenai keputusan yang telah aku katakan pada Shin. Aku melakukan hal ini bertujuan agar James bisa membantuku untuk berbohong pada Shin mengenai hubungan kami.

"Lalu... Apa Karin sudah tahu mengenai hal ini??. Bagaimana pun kalian itu adalah sahabat dekat dan aku rasa Karin berhak tau".

"Belum James. Aku berencana menemuinya sore ini. Dan menceritakan segalanya pada Karin".

James kembali mengendarai mobilnya dengan fokus.
Aku menyenderkan kepalaku di samping kaca mobil. Dan terus memandang ke depan jalanan.

Setibanya di tempat kemarin. Seorang lelaki tua menyambut kami dengan hangat.

"Silahkan tuan, nyonya".

Setelah melakukan negosiasi dan transaksi pada pemilik tempat akhirnya tempat itu bisa menjadi milikku. Meski aku masih harus menunggu beberapa dokumen yang harus di persiapkan.

Aku dan James pergi untuk mengisi perut kami yang sudah lapar. Jam sudah menunjukkan waktu untuk makan siang.

"Bagaimana perasaanmu sekarang??".
James menatapku sambil menyantap makanan yang ada di depannya.

"Aku merasa lega James. Meski dalam satu waktu hatiku terasa kosong". Aku tersenyum datar pada James.

"Dizta..!!" panggil James padaku.

"Yaa James ada apa??" aku memusatkan perhatianku pada James yang tengah menatapku.

"Izinkan aku untuk mengisi kekosongan hatimu itu". James memandangku dengan lekat.

Aku menghentikkan aktifitasku dan terpana oleh pernyataannya. James terus menatapku untuk menunggu jawaban yang akan ku berikan. Saat ini aku bingung untuk mengatakan pernyataan James yang mendadak.

"James aku...".

Seperti mengerti dengan posisiku, James memotong perkataanku.

"Kau tidak perlu khawatir Diz. Aku akan menunggumu, sampai kau siap".

Aku akui James adalah pria yang baik, meski awalnya aku sempat membencinya. Tetapi untuk saat ini. Aku belum bisa menerimanya. Karena pikiranku masih terpusat dengan perceraianku dengan Shin. Tak menutup kemungkinan juga, mungkin suatu saat aku akan bisa menerima hati James.

Setelah selesai makan. James mengantarku ke kafe.

"Terima kasih James buat hari ini".
James menarik tanganku dan membuatku menoleh padanya.

"Diz, jika kau memerlukan sesuatu. Kau bisa mengatakannya padaku".

Aku mengangguk padanya sebagai tanda setuju.

-----------
Sebelum pulang ke apartemenku. Aku   sudah ada janji dengan Karin untuk menemuinya di apartemennya. Aku sengaja mengajak Karin bertemu di apartemennya. Untuk berbicara lebih santai.

"Hei Diz..."

Aku dan Karin saling berpelukkan. Ini adalah kebiasaan kami jika bertemu.

Karin membawaku ke ruang tamunya. Dan menyuruhku duduk di atas sofa. Selagi menunggu dia membuatkan minum untukku.

"Ini dia..." Karin menyerahkan secangkir teh padaku.

"Thanks" ujarku pada Karin.

"Jadi.... Apa yang ingin kau katakan padaku???" Karin menatapku dengan tatapan menyelidik.

Huftt... Aku mengumpulkan kekuatanku untuk bisa menceritakan semuanya pada Karin. Tanpa harus menangis.

"Aku dan Shin akan bercerai Karin". Aku menyeruput teh di tanganku dengan tenang.

~Byurrrrr..~

Karin yang tadinya sedang meminum tehnya. Menyemprotnya keluar karena terkejut dengan perkataanku.

"B..bagaimana bisa?? Bukankah kau harus menemukan pria yang tepat". Karin masih terpana dengan perkataanku.

"Aku berbohong pada Shin. Kalau James adalah kekasihku saat ini. Hanya hal itu yang bisa aku lakukan untuk meyakinkannya".

"Lalu apa yang akan kau lakukan setelahnya??". Tanya Karin kembali padaku.

"Aku akan mengembalikan apartemen dan juga kafe yang Shin berikan padaku. Akan sangat sulit bagiku untuk melupakannya jika aku masih berada di dekatnya".

Karin mendekat padaku dan memelukku.

"Kau telah membuat keputusan yang tepat Diz. Meski ini adalah hal yang sangat sulit untukmu".

Aku menutup mataku untuk menenangkan hatiku yang begitu sesak saat ini.

Karin merenggangkan pelukannya padaku dan menatapku lekat.

"Tak ada salahnya kau membuka hatimu untuk James Diz. James sepertinya adalah pria yang tepat untuk menggantikan posisi Shin di hidupmu".

"Yaa mungkin kau benar Karin. Aku akan memcobanya". Aku menunjukkan seulas senyuman pada Karin.

Aku kembali dari apartemen Karin pukul 9 malam. Ahhhh!!! Rasanya hidupku terasa menyedihkan. Mengingat sebentar lagi statusku akan berubah menjadi seorang janda. Yang lebih tepatnya, janda yang masih perawan. Ini adalah kehidupan yang jauh dari harapanku sebelumnya.

--------------------

Sudah 4 hari Shin meninggalkan apartemenku. Meski ini bukan kali pertama dia meninggalkan apartemenku. Tapi kali ini rasanya berbeda. Karena barang-barang Shin masih berada di kamarnya.

Untuk masalah tempat kemarin. Aku sudah menghubungi para pekerja bangunan untuk memperbaiki tempat tersebut. James juga ambil ahli dalam membantuku mengurusi keperluan yang ada.

Malam ini aku ingin bersantai sambil menonton tv dan memakan beberapa cemilan. Sudah lama rasanya aku bisa menonton tv dengan nyaman.

~Tokk... Tokkk~

Suara ketukan pintu dari luar menghentikan kegiatanku yang tengan menonton acara tv.

"Iya sebentar".

Brukkkkk!!!

Aku hampir saja kehilangan keseimbangan. Saat Shin jatuh dalam posisi memeluk tubuhku. Shin sepertinya mabuk dan tak sadarkan diri. Karena bau alkohol begitu menyeruak pada tubuhnya. Ini kali pertama aku melihatnya datang dengan kondisi seperti ini.

Tanpa banya berpikir, aku membopong tubuhnya yang lebih besar dariku menuju kamar yang biasa ia tempati. Shin terus-terusan menggumam hal yang tak begitu jelas.

Saat membuka pintu kamarnya. Aku sempat kesulitan untuk membuka knop pintunya.

Heiiii heii readers...!!!
Gimana ceritanya??? Gaje yaaa.     (。-_-。)

Ohh yaa jangan lupa SARAN, VOTE, AND MASUKANNYA yaa (●´ω`●)

Anyounggggg!!!!!

I Hope You Love Me [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang