29. Mistake

218 9 0
                                    

Aku berusaha mengatur ke seimbangan tubuhku saat membopong Shin. Akan sulit nantinya jika aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh saat berusaha membopongnya.

~Brukkkk~

Tanpa sepengetahuanku Shin mendorongku ke dinding. Dengan posisi kedua tangan Shin mengurungku. Aku menatap wajah Shin dengan takut. Shin menatapku dengan begitu intens.

"Jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu". Shin memajukan wajahnya padaku. Dan....

~Cupppp~

Ini gila!!! Aku tidak bisa seperti ini. Shin menciumku dengan membabi buta. Aku berusaha sekuat tenaga mendorong tubuhnya menjauh dariku. Tetapi tenaga yang dimilikinya lebih kuat dariku.

Shin melepaskan ciumannya dan kembali menatapku.

"Aku mencintaimu". Lagi... dia terus bergumam padaku.

"Shin... Ak..ak.."

~Cuppp~

Shin kembali menciumku. Aku hampir kehabisan nafas di buatnya. Shin mendorongku hingga terjatuh di atas tempat tidur. Aku mencoba untuk bangkit dari tempat tidur. Tapi Shin kembali mendorongku. Dia mencekal pergelangan tanganku dan kakiku. Sehingga aku sulit bergerak.

Shin melepaskan kancing bajunya dan membuangnya ke sembarangan tempat. Dia menunjukkan tatapan yang tak biasanya. Dan hal itu tentu membuat nyaliku menciut.

"Astaga....!!! Shin kumohon sadarlah". Batinku.

Shin mencekal kedua tanganku ke belakang lehernya. Dia menarik tengkukku dan kembali menciumku. Kali ini ciumannya terasa begitu menuntut. Aku meronta-ronta sekuat tenaga agar terlepas darinya.

"Shin kumohon sadarlah!!!".

Aku terus berteriak padanya untuk menyadarkannya. Tapi tak ada respon darinya sama sekali.

Dan sekarang dia malah membuka paksa piyamaku. Sehingga tubuhku yang terpampang hanya terbalut oleh pakaian dalam saja.

Aku takut.... Sungguh aku merasa takut. Melihat tatapannya yang seakan-akan ingin memakanku hidup-hidup. 

"Shin please.....!!".

--------------------

Sinar matahari masuk melalui celah gorden yang sedikit terbuka. Aku terbangun dari tidurku. Dan mengedarkan pandanganku ke penjuru tempat ini.

Aku mengernyitkan dahiku karena tempat ini bukan kamarku.

Sebuah tangan besar memelukku dengan posesif. Aku mengendurkan tangan milik seseorang yang berada di sampingku dan menoleh padanya.

"Shin....!!! Astaga apa yang??".

Aku begitu terkejut melihat Shin yang tidur di sampingku.

Aku bangkit dari posisiku sebelumnya dan mencoba mengingat kejadian kemarin malam yang melibatkanku dengan Shin.

"Awww".

Perih....!!! Terasa sakit di bawah sana.

Aku membuka selimut yang menutupi tubuhku dan terkejut melihat tubuhku yang tak terbalut oleh sehelai benang pun.

"Ap.. Pa????".

Aku membungkam mulutku dengan tanganku. Aku sungguh tak percaya dengan semua ini. Air mataku jatuh begitu saja.

Kenyataan pahit yang terpampang jelas didepan mataku. Membuat dadaku begitu sakit. Bahwa Shin dan aku telah melakukan hal yang tak seharusnya kami lakukan. Mengingat kami yang sebentar lagi akan bercerai.

I Hope You Love Me [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang