24. In Party

161 8 0
                                    

Semenjak makan malam itu. Hubunganku dengan James menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. James selalu membuat hari-hariku menjadi lebih berwarna sekarang. Meski pun begitu bukan berarti aku sudah memiliki perasaan padanya.

Tentu saja tidak, hingga saat ini aku masih menganggapnya sebagai teman baikku.

"Hmm James boleh aku tanya sesuatu??". Tanyaku pada James, aku melirik wajah James sekilas yang berada di sampingku.

Saat ini aku dan James berada di taman. Tempat dimana aku melihat Shin bersama wanita lain. Meski tempat ini memberikan kenangan buruk untukku. Aku tidak memperdulikannya, karena bagaimana pun taman ini sudah menjadi tempat favoritku.

Aku dan James duduk di atas kursi taman yang berada di depan air pancur.

"Heee kenapa harus bertanya padaku lagi. Katakan saja apa yang ingin kau tanyakan". Jelas James dengan sebal.

Melihat James yang sebal pada perkataanku barusan. Aku hanya bisa cengengesan padanya.

"James,Bagaimana menurutmu jika kau telah melabuhkan hatimu pada seseorang. Sementara situasimu saat ini benar-benar tidak memungkinkan untuk bersamanya". Tanyaku padanya. Aku menatap lurus air mancur yang ada di hadapanku.

"Apa ini yang terjadi padamu??". Selidik James padaku.

Aku menggelengkan kepalaku.
"Bukan James, temanku yang mengalaminya". Jawabku tanpa melihat wajah James.

"Kau tahu Diz, terkadang kita di haruskan untuk memilih pilihan yang mungkin sangat sulit untuk kita pilih. Terutama untuk orang yang berada di sekitar kita. Kau harus memikirkan perasaannya yang mungkin tersakiti dengan pilihan yang kau ambil". James menatap lurus, sama dengan hal yang kulakukan.

"Jadi, semua keputusan itu berada di tanganmu. Baik buruknya itu mungkin adalah resiko yang harus kau hadapi nantinya".

Perkataan James membuatku merasa mendapatkan pilihan yang akan merubah hidupku dan Shin nantinya.

"Yapp kau benar James, terima kasih atas saran yang kau berikan". Aku tersenyum pada James.

------------------------------
Hari ini aku melakukan pengecekkan di kafe. Pertama aku mengecek barang-barang yang sudah mengalami kerusakan. Aku juga memeriksa stock bahan-bahan yang mungkin sudah saatnya harus di buang.

Bahkan saat ini aku sedang memantau setiap tamu yang datang ke kafe ku. Aku juga menanyakkan pendapat mereka mengenai makanan bahkan pelayanan yang kami sediakan.

Hal itu aku lakukan untuk mengetahui apa saja yang harus di rubah dan yang harus di lakukan.

Jam tanganku saat ini menunjukkan pukul 4 sore. Aku melirik seorang wanita yang ku kenal, masuk ke kafe dengan senyuman khas yang selalu dia tunjukkan padaku.

"Heyy Diz". Sapa Karin padaku.

"Yaa Karin, what are you doing in here??? Are you miss me haa??"  ujarku dengan nada menggoda.

"Maybe". Balas Karin dan diselingi tawa olehnya.

Aku membawa Karin keruanganku, dan sebelumnya aku memesan 1 mango juice and 1 ice green tea latte pada pelayan kafe.

"So.... apa yang ingin kau sampaikan padaku???". Tanyaku dengan menyelidik pada Karin yang saat ini duduk di hadapanku.

"Diz, sabtu ini ada acara gak??".

"Hmm.... Sepertinya tidak ada" jawabku santai sambil menyeruput ice green tea latte milikku.

"Kalau begitu, kau harus temenin aku untuk datang ke acara perayaan perusahaanku ya..ya...". Ujar Karin dengan nada memohon.

I Hope You Love Me [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang