Aku adalah keheningan yang kau sebut sepi, yang kau panggil sunyi di tiap waktumu. Kadang kau berteriak di dalam hati untuk memecah rasa sepi. Sayangnya aku senantiasa hadir di setiap hela nafasmu.
Patah hati sudah membuatmu kalut dan tak berdaya. Pengkhianatan cinta telah menusuk ujung jantungmu. Hatimu sudah menyisakan ruang untuk sepi masuk dan mengisi sebagian hatimu. Tapi, kau lebih mengistimewakan sepi.
Kau boleh saja mengisi sepi di ruang hatimu. Menanamnya. Merawatnya. Bahkan kau pelihara sebagai sahabat sekali pun itu tidak jadi masalah. Tapi jangan sampai kau istimewakan sepi sebagai sahabat. Jangan kau jadikan dia sebagai duka dan perusak hidupmu.
Dirimu terlalu berharga untuk dirusak dan dibunuh sepi. Dan seharusnya dirimulah yang membunuh sepi.
*Demi Kamu
KAMU SEDANG MEMBACA
Membunuh Sepi
Poetry(Proses Terbit) Untuk yang mencintai lalu dibenci Untuk yang datang lalu pergi lagi Untuk yang setia lalu dikhianati Untuk yang teguh mempejuangkan lalu dipatahkan Untuk yang memendam lalu terlambat menyatakan, Untuk kamu yang patah hati, Merindukan...