Hello, Junior. I Have A Crush On You [END]

25.0

Apa yang kalian lakuin kalau udah dapat info penting dari sebuah pencarian tentang 'siapa-nama-dia?'?

Yang pasti, langsung cari nama lengkapnya.

Maksudku, ya ampun, sehebat-hebatnya secret admirer, mereka bakalan ngerasa 'gagal' kalau nggak tau nama lengkap doi.

Seperti yang udah pernah aku bilang, kalau tau nama panjang kamu, Jun-oke maksudku Devan-aku mau coba-coba nulis nama kita di situs-situs perjodohan.

Aih.

Semoga nggak baper sama hasilnya.

"Eh, Wir, yang bawa absensi sholat hari ini lo, kan?"

Sebagai murid kesayangan semua guru-termasuk Pak Abdulah, guru agama-Wirda dikasih tanggung jawab buat jadi ketua rohis sekaligus bawa absensi sholat dzuhur anak-anak di sekolah.

"Kenapa emang? Lo nggak mau ikut ke masjid, terus nitip absen? Astagfirullah, Atha-"

Sebelum Wirda memulai ceramah siang, aku buru-buru memotong ucapan Wirda yang bakalan sebelas dua belas kayak Mama Dedeh.

"Lo suudzon mulu. Gue cuman mau liat aja. Emangnya gue Rachel, yang suka nitip absen."

"Eh, gue apa?" Tiba-tiba Rachel memalingkan kepala. Harus kuakui kalau pendengaran Rachel sensitif.

"Kata Atha lo itu...." Wirda mengap-mengap. "Gwe ngg-ak bizsa nahpaa-s!"

"Kata gue, lo itu cantik." Aku tersenyum pada Rachel, sembari melepaskan bekapanku dari mulutWirda.

"Atha lo tau nggak, lo barusan ngelakuin-"

"Sebelum lo jelasin tentang pasal pembunuhan berencana, serta hadist yang ngomongin tentang dilarang membunuh, gue tanya sekali lagi. Lo bawa absensinya?" tanyaku mengulang pertanyaan.

"Ih, lo makin pinter aja. Udah ngerti sama jalan pikiran gue."

Wirda mendadak diam saat aku terus menatapnya, (masih) menunggu jawaban.

"Enggak. Dibawa Viska absensinya."

Aku menghela napas berat. Viska itu juga anggota rohis, sekedar info.

"Emang kenapa?"

"Nggak jadi. Lo bawel," ucapku menyudahi percakapan dengan Wirda.

Ingatkan aku, kalau Wirda itu bukan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah.

Cara 1: Cari nama kamu lewat Wirda (GAGAL)