Satu... dua...
Dia berbalik.
Memberikan senyum hangat saat matanya, menangkap aku di kejauhan.
Tapi aku tak membalas senyum yang ia berikan.
Lama, kita saling tatap, dan ekspresiku masih sama seperti kemarin-kemarin. Kecewa.
Hanya saja hari ini, marah, dan benci ikut masuk, menambah daftar sifat burukku.
Ia tahu, aku marah.
Ia tahu, aku mengetahui rahasianya.
Ia tahu, kalau ini sudah terlambat untuk diberi penjelasan.
Ia juga tahu, kalau aku sangat membencinya.
Dan aku tahu, kalau ia telah menghancurkan kepercayaan yang kuberikan, lagi.
____
bunga's note:hayolohh ada apa. Ini udah masuk konflik yaa. Sebenarnya beberapa bab sebelumnya juga udah konflik sih wkwke.
btw, kalau cerita ini udah tamat jangan pada minta sekuel:" biarkan cerita ini tamat dengan apa adanya 😂 lagipula, aku udah punya cerita lain yang akan kupublish suatu hari nanti wkwkw
karena maret sama april hari paling mematikan. Jadi selama dua bulan itu, aku akan vakum nulis dan fokus ke iykwim :")
dan, udah kupastikan cerita ini akan tamat sebelum maret.
makasih udah mau nyempetin baca, dan selalu nungguin. Aku hafal lho, siapa aja yang menghiasi notif wattpad:'D
#askreaders: sejauh ini udah bisa nebak, apa yang buat Atha marah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Junior. I Have A Crush On You [END]
Short StoryCiri-ciri secret admirer 'pada umumnya': Tahu nama orang yang dia suka ✔ Tahu semua akun sosial media dia ✔ Tahu dimana dia tinggal ✔ Tahu apa kesukaannya ✔ Tahu siapa nama sahabatnya ✔ Tahu setiap inchi kehidupan dia ✔ Tapi semua itu tidak berlaku...