"Gas," Agas yang sebelumnya hampir memasukkan bola ke dalam ring, perlahan menoleh ke belakang. "Sorri, gue ganggu," kataku.
Ia menghela napas. Kemudian si bulat oranye di tangan ia pantul-pantulkan. "Ada apa?"
"Si Devan kan, minggu depan ulang tahu. Gue mau titip hadiah ke lo. Boleh?" pintaku hati-hati. Kalau boleh ditebak si Agas lagi males diajak ngomong.
"Cuman itu?"
Aku mengangguk cepat.
"Oke," jawabnya, lalu pergi meninggalkanku.
Wow, aku tercengang. Maksudku, ini bukan Agas yang kukenal. Biasanya ia akan jawab panjang lebar, terus ditanggapi dengan banyolan.
Sekarang terasa lain. Walau kita nggak deket banget, setidaknya ia udah berubah jadi orang asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Junior. I Have A Crush On You [END]
Short StoryCiri-ciri secret admirer 'pada umumnya': Tahu nama orang yang dia suka ✔ Tahu semua akun sosial media dia ✔ Tahu dimana dia tinggal ✔ Tahu apa kesukaannya ✔ Tahu siapa nama sahabatnya ✔ Tahu setiap inchi kehidupan dia ✔ Tapi semua itu tidak berlaku...