"Agas!" panggilku, kemudian aku mendekat ke arahnya.
Aku bisa lihat kepalanya celingukan ke sana kemari. Kayak lagi mastiin, siapa yang aku manggil.
"Mbaknya manggil gue?" telunjuknya menunjuk diri sendiri.
Aku membuang napas kasar. "Iyalah! Nama lo Agas, kan?"
Ia diam. Kemudian bertanya, "Tumben nyariin. Gue kira setelah tau identitas Devan, lo udah nggak butuhin gue sebagai informan."
Oke, barusan beneran nusuk. Tapi ya gimana, si Agas ngomongnya suka bener.
"Kok gitu sih ngomongnya, gue emang lagi sibuk aja akhir-akhir ini," elakku. "Mau nanya lagi, boleh?"
"Tentang? Apa aja, asal jangan pelajaran kelas sebelas. Kecuali kalau lo nanya, cara ngelakuin pivot, dribble bola yang benar itu kayak gimana."
Tau kok tau yang atlet. Jadi minder kan. Gara-gara lemah di pelajaran olahraga.
"Devan itu... punya pacar, nggak?"
"Enggak."
"Punya mantan?"
"Enggak juga."
"Terus, lagi suka sama orang, nggak?"
Pliss, jawab enggak.
"Iya, dia lagi suka sama orang."
Bahuku jatuh ke bawah. Kayaknya benar, cewek itu orang yang kamu suka, Dev.
"Mau nanya apa lagi?"
Aku menghela napas pelan. "Kira-kira, orang yang dia suka siapa?" tanyaku hati-hati.
Aku sudah menyiapkan mental akan jawaban yang dikasih Agas. Paling tidak, aku tau kebenarannya.
"Em... lo."
____
bunga's note:NTABS! SI ATHA BAPER :V
lanjut nggak nih? 😂
Kayaknya ga jadi ending di bab ke-60 wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Junior. I Have A Crush On You [END]
Cerita PendekCiri-ciri secret admirer 'pada umumnya': Tahu nama orang yang dia suka ✔ Tahu semua akun sosial media dia ✔ Tahu dimana dia tinggal ✔ Tahu apa kesukaannya ✔ Tahu siapa nama sahabatnya ✔ Tahu setiap inchi kehidupan dia ✔ Tapi semua itu tidak berlaku...