Iya, walaupun aku ngerasa nggak berguna di rumah, seenggaknya ada Bang Kenzo yang masih baik sama aku.
Bahkan abang belain aku di depan mama.
"Kamu itu disekolahin buat belajar, bukan keluyuran! Dari mana aja kamu, Atha!"
Aku cuman bisa menundukkan kepala. Mama pernah bilang, kalau mama lagi marah aku nggak boleh jawab, sebelum mama ngomong, "Jawab, Atha!"
"Atha baru dari sekolah, Ma." Akhirnya kalimat itu yang aku keluarkan.
"Kamu kira mama bodoh? Kamu kira mama nggak ngerti jam berapa anak SMA pulang sekolah?!" Mama memegang lenganku, masih dengan wajah marah.
Akhirnya bang Kenzo belain, "Ma, udah. Biarin Atha istirahat. Dia capek kali, Ma."
Akhirnya mama ngelepasin cengkramannya. Tapi mata yang membulat marah itu masih terpaku padaku. Hingga akhirnya beliau pergi.
"Dek, jangan sedih ya," Bang Kenzo nepuk-nepuk puncak kepalaku. "Mama gitu karena khawatir sama kamu."
Aku cuman ngangguk doang kayak anak anjing, sebelum akhirnya pergi ke kamar.
Abang goals banget, kan? (2)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Junior. I Have A Crush On You [END]
Short StoryCiri-ciri secret admirer 'pada umumnya': Tahu nama orang yang dia suka ✔ Tahu semua akun sosial media dia ✔ Tahu dimana dia tinggal ✔ Tahu apa kesukaannya ✔ Tahu siapa nama sahabatnya ✔ Tahu setiap inchi kehidupan dia ✔ Tapi semua itu tidak berlaku...