Awal mula, cerita ini dimulai.
"Apa-apa dimarahin, apa-apa dibandingin. Heran deh, emang gue bukan anak mereka apa!" Atha menggerutu kesal, sambil mendorong pintu resto bertemakan cokelat yang biasa ia kunjungi.
Seperti biasa, kalau ada masalah keluarga, larinya Atha pasti ke resto ini. Cokelat sudah seperti moodbosternya.
Atha membanting tas ranselnya ke meja. Membuat beberapa orang melihat ke arahnya. Atha tidak peduli, ia berlagak seperti tidak terjadi apa-apa.
Hari pertama masuk SMA sudah sulit membuatnya beradaptasi. Ketika di rumah ingin menenangkan diri, malah mendapat ceramah dari orang tuanya.
"Ada yang mau dipesan?"
Atha yang semula menutup wajah dengan tangan, mengangkat wajah untuk melihat pelayan di depannya.
Dahi Atha membentuk lipatan. Ini bukan pelayan yang biasa menghampiri mejanya. Lagipula, cowok di depannya tidak memakai seragam seperti yang lain.
"Cokelat panas," jawab Atha, masih belum mengalihkan pandangan ke cowok itu.
"Cokelat panas memang pilihan yang cocok untuk meredam kemarahan," ia menjelaskan sambil menuliskan pesanan.
Tanpa dijelaskan Atha juga tau, kalau cokelat berperan penting memperbaiki mood.
"Gue nggak lagi marah," elak Atha.
"Oh ya? Soalnya pengunjung di sini dibuat kaget dengan suara meja nomor empat belas yang gaduh."
Oh, dia lihat ternyata.
"Lo pelayan baru di sini?"
Cowok itu tak menjawab. Atha pun merasa dirinya menjadi korban kacang.
"Akan saya buatkan pesanannya. Semoga harimu lebih baik setelah meminum cokelat itu. Kalau kamu punya masalah yang besar, bilang ke masalah itu, kalau Tuhanmu lebih besar. Semangat!"
Kemudian ia, pamit untuk pergi. Ucapan cowok itu sukses membuat Atha mengangkat senyum.
Dan yang Atha tau, yang membawakan pesanannya bukan cowok tadi, melainkan orang yang biasa membawakan pesanannya.
Dari ucapan si waitress, orang yang tadi mencatat pesanan dan memberi semangat kecil padanya adalah anak dari pemilik restoran itu. Dan dia masih menjadi pelajar kelas tiga SMP.
Atha takjub. Bagaimana bisa anak kelas tiga SMP punya pemikiran seperti tadi.
Setelah kejadian itu, Atha selalu rajin mendatangi tempat itu untuk bertemu dengannya. Setiap hari, setelah pulang sekolah, Atha tidak pernah absen untuk hadir.
Walau hasil yang ia dapat adalah nihil. Cowok itu, tak lagi datang ke tempat kerja ayahnya.
Hingga, satu tahun berlalu. Atha mendapat info dari pelayan di sana, kalau anak pemilik resto masuk ke SMA yang sama seperti Atha.
Cowok yang sekarang dikenal Atha dengan nama Agas, membuat Atha uring-uringan demi menarik perhatian Agas.
Tapi sayangnya, Agas tidak pernah ingat siapa Atha. Seakan kejadian waktu itu hanya kejadian biasa, dan tidak sengaja.
Karena kalau Agas sadar siapa ia sebenarnya, pasti cerita mereka akan seperti novel-novel yang ia baca.
Siklusnya, bertemu di restoran, lalu kembali dipertemukan di sekolah yang sama, karena merasa saling kenal maka perlahan menjadi dekat, kemudian membuat ikatan persahabatan, saling jatuh cinta, berakhir dengan bahagia.
Hanya saja, itu tidak terjadi pada mereka berdua. Agas, benar-benar tidak peduli kalau Atha adalah orang yang pernah ia beri quotes tentang masalah.
Mereka dipertemukan bukan untuk bersama. Cerita mereka, hanyalah selingan dari akhir cerita yang sebenarnya-masih tersembunyi.
Dan itu, adalah awal kenapa Atha suka sama Agas, dan benar-benar berharap bisa di dekat Agas.
.
.
.
.____
Bunga says sorry
maaf, untuk akhir cerita yang nggak sesuai harapan.
maaf untuk jadwal update yang morat-marit.
maaf, untuk janji yang katanya mau bikin cerita ini tamat sebelum April.
maaf, udah bikin kalian kecewa, capek-capek scrolling, gataunya endingnya gitu aja.
maaf, cerita ini nggak sesuai ekspetasi, nggak greget juga.
maaf, karena aku kebanyakan ngomong maaf, sedangkan lebaran masih lama:")
Ini dimaafin, nggak?:"")
makasih buat tiga bulannya. makasih buat pembaca setia cerita ini, diahajeng, raniasof, rahmakhirunisa, indah melati, putriardiana, sama lainnya lupa:" pokoknya yang udah ngikutin kegregretannya dari awal sampe ending:v nanti kalau inget aku tambahin:"v
makasih buat 1K votesnya >.< apalagi ya :v intinya makasih banyak. Kalian pembaca yang luar biasa.
aku mah apa atuh tanpa kalian, nggak ada apa-apanya:" selalu setia pantengin ceritaku ya :v
sampai jumpa.
P.s. masih ada funfacts-nya lho.-.
P.s.s. mau extra part (?)
Selesai ditulis: 14/03/17
☝Btw, tanggalnya cantik :v 14+3=17 wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Junior. I Have A Crush On You [END]
Short StoryCiri-ciri secret admirer 'pada umumnya': Tahu nama orang yang dia suka ✔ Tahu semua akun sosial media dia ✔ Tahu dimana dia tinggal ✔ Tahu apa kesukaannya ✔ Tahu siapa nama sahabatnya ✔ Tahu setiap inchi kehidupan dia ✔ Tapi semua itu tidak berlaku...