10. Promise

60.1K 4K 85
                                        

Minggu, hari libur ini tak lagi ia habiskan dengan membuang-buang waktu. Neneknya terlihat senang melihat Kevin yang semakin sering belajar serta membaca buku. Bahkan saat di rumah, laki-laki itu tak pernah melepaskan bukunya sedikit pun.

Hari demi hari, Kevin terus melakukan perubahan sikapnya ke arah yang positif. Namun, karena Kevin terlalu sibuk dengan bukunya, ia jadi semakin jarang berolahraga sehingga semakin hari tubuhnya semakin sering mengalami kelelahan.

"Kevin, ayo sarapan dulu." Ucap Neneknya tersenyum.

Kevin menggeleng, ia tak nafsu makan, mungkin berat badannya sebentar lagi akan semakin berkurang.

"Ayo sarapan dulu, paling tidak makan 1 saja rotinya." Ucap Neneknya khawatir, berapa hari ini Kevin memang terlalu sibuk belajar menjelang ulangan semester 1. Nafsu makan Kevin juga berkurang, ia jarang sekali makan di rumah.

Kevin menghela nafasnya, "Iyadeh, tapi 1 aja ya Nek." Ucap Kevin.

Kevin pergi ke ruang makan, mengambil roti selai kacangnya, menggigit beberapa kali hingga habis. Liurnya terasa hambar, padahal roti selai kacang ini adalah roti kesukaannya. Setelah habis dengan sarapannya, Kevin meneguk susu vanilanya hingga habis. Kevin kembali ke taman untuk membaca buku.

Semangat belajarnya lama kelamaan semakin membara, mungkin karena ia ingin sekali mengalahkan Kinar, gadis kutu buku yang sangat pintar. Kevin tersenyum lagi, gadis itu benar-benar membuat Kevin menjadi anak baik. Memikirkan Kinar saja membuat perutnya kenyang, bodoh sekali.

Kevin mengambil handphone-nya dari saku celana, membuka kunci iPhone putihnya dengan kata sandi yang baru kemarin ia ganti dengan tanggal kelahiran Kinar, kemudian membuka galeri berisi foto-foto Kinar kemarin. Kevin tak henti-hentinya tersenyum melihat wajah Kinar yang tampak bahagia saat berada di pantai.

Cantik.

Putri Salju itu akan selalu terlihat cantik walaupun hanya menggunakan pakaian sederhana yakni dress selutut berwarna cream ditambah dengan sweater coklatnya.
Anggun, lembut, dan polos, walaupun misterius. Mungkin inilah yang disukai dari gadis sederhana itu.

Semua tentang Kinar benar-benar menjadi teka-teki yang jauh lebih sulit dari soal olimpiade Matematika. Karena sampai kapan pun gadis itu tak akan pernah menceritakan kehidupannya dan menjawab semua pertanyaan Kevin.

Kenapa kemarin dia ke bandara? Pikir Kevin.

Pertanyaan itu hingga kini tak terjawab.

Masih banyak pertanyaan lagi tentang kehidupan Kinar yang selalu mengundang keingin-tahuan Kevin. Kinar adalah semangat baru, tujuan utama kenapa ia belajar, tujuan utama kenapa ia menjadi anak baik di sekolah, tujuan utama kenapa ia terpaksa kabur dari sekolah kemarin. Kinar adalah tujuan Kevin hidup tanpa harus putus asa, gadis yang membuat Kevin melupakan semua keburukanya di sekolah lama. Kevin tersenyum.

Ia benar-benar jatuh cinta.

"Kamu belajar atau menghayal?" Tanya Nenek Kevin, membuat Kevin terkejut.

Nenek Kevin sepertinya memergoki Kevin yang senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

"Ehm Nenek, hehe..." ucap Kevin salah tingkah.

Neneknya tersenyum, ia bisa menangkap apa yang saat ini cucunya pikirkan.

"Oh iya Nek, Kevin mau nanya, dulu Kakek sama Nenek sering kemana sebelum menikah?" Tanya Kevin.

Mungkin saja tempat yang sering Nenek dan mendiang Kakeknya bisa Kevin kunjungi bersama Kinar. Rasanya Kevin belum puas membuat Kinar tertawa. Ia ingin lebih lama lagi menghabisakan waktu untuk melihat senyum manis Kinar yang tak pernah bisa membuat Kevin bosan.

Love Without WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang