28. Gloomy Day

42.7K 2.7K 41
                                    

"Gue mau ngasih tau lo sebuah rahasia," ucap Angel berbisik.

Kevin mengerutkan alisnya.

"Gue....." kata-kata itu menggantung di udara.

Angel menarik nafasnya lagi.

"Hamil....." tambahnya tersenyum getir sambil mengeluarkan air mata.

Kevin diam menatap lurus Angel yang kini mengeluarkan air matanya tanpa suara.

Kevin mencoba mencerna kata-kata itu. Lama. Kali ini Kevin tak sanggup lagi berfikir jernih.

"Lo kalau becanda jangan kelewatan," tandas Kevin.

Angel tak menjawab. Ia masih tertunduk dengan air matanya yang terus berjatuhan. Pundaknya naik turun, berusaha menahan kuat agar isak tangisnya tak terdengar orang lain.

Ini serius. Bukan sekedar candaan.

Kevin memegang kedua bahu Angel kuat. Ia menatap lekat gadis yang masih tertunduk lemah itu.

"Bilang sama gue, siapa yang lakuin ini ke elo," ujar Kevin penuh emosi. Rahangnya mengeras. Bila ia benar-benar tahu siapa lelaki bejat yang membuat Angel hancur seperti ini, Kevin akan membunuhnya detik ini juga. Tak peduli bila ia harus masuk jeruji penjara.

Angel menggelengkan kepalanya lemah.

"Lo gausah nutup-nutupin si bejat itu. Cepat kasih tau gue!" tambahnya Kevin dengan nada tinggi.

"Gue gak tahu Vin. Gue .... gak tahu....."

Kini isak tangis Angel terdengar. Angel tak sanggup lagi menahan isak tangisnya. Tanpa banyak bicara, Kevin memeluk gadis itu, membiarkan dadanya yang hangat mendekap Angel yang terpuruk.

Angel tak tahu, mengapa selalu Kevin yang memeluknya di saat ia menangis. Di saat dunia Angel jungkir balik, Kevin hadir dan membiarkannya menangis dalam dekapan hangat itu. Angel tak tahu, apa ia harus senang atau sedih. Senang karna Kevin masih peduli akan dirinya. Sedih karna sebaik apapun Kevin, ia tak bisa dimiliki.

Kevin tak ingin banyak membicarakan hal ini. Karna, ia tahu saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakan pertanyaan yang terus muncul di kepalanya.

Angel saat ini membutuhkan dukungan dan sandaran.

~~~

Hari Jum'at ini terasa begitu suram. Kevin melangkahkan kakinya memasuki kelas. Wajah teman-temannya tak terlihat cerah seperti biasanya. Terutama Angel dan Tiara. Sementara Alex, batang hidungnya masih tak terlihat.

Kevin tak tahu mengapa wajah teman-temannya seperti itu. Tapi, Kevin mengetahui dengan pasti apa yang membuat wajah Angel dan Tiara menjadi begitu suram.

Iya, Angel telah memberanikan dirinya kembali masuk sekolah dan belajar seperti biasa. Kevin hanya tak begitu tahu bagaimana kelanjutan permasalahan Angel ini. Semua orang belum ada yang mengetahui kedaan Angel. Mungkin bila berita Angel hamil sampai ke telinga guru, Angel bisa dikeluarkan dari sekolah.

Semua teman-teman dekat Kevin jadi hancur. Alex yang pernah meniduri seorang perempuan, Angel yang hamil, dan Tiara yang sedang patah hati mengetahui kenyataan pahit mengenai masa lalu pacarnya. Semua jadi begitu rumit.

Lantas Kevin sendiri bagaimana?

Ia merasa dirinya yang paling parah diantara teman-temannya. Karna dirinya mungkin saja penderita penyakit jiwa. Menyedihkan.

Pagi ini ada sesuatu yang berbeda.

Angel terlihat menopang kepalanya dengan tangan dan Tiara terlihat sibuk melamun dengan buku yang terbuka di atas meja. Tidak seperti biasanya.

Love Without WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang