21. Evildoer

42.3K 3.1K 18
                                    

Kevin melangkahkan kakinya gontai menuju kelas. Pagi ini tak seperti biasanya, wajahnya benar-benar berantakan. Persis seperti 3 bulan yang lalu. Kevin kembali tak bersemangat ke sekolah.

Kantung matanya membesar dan hitam. Rasanya semalaman ia tak tidur memikirkan semua yang ia alami. Penampilannya berantakan, tidak rapi seperti biasanya. Baju sekolahnya keluar dari celana, rambutnya acak-acakan. Rasanya dia seperti orang gila.

Tapi, entah kenapa penampilannya ini menurut semua gadis terlihat semakin keren. Mereka semua malah menatap Kevin kagum, sementara Kevin tak begitu menghiraukan tatapan itu. Otaknya masih terus berfikir. Ia tak bisa menghentikan otaknya yang sibuk mencerna semua kejadian yang ia alami bersama Kinar.

"Pagi Kak Kevin." Ucap salah satu adik kelas perempuan yang tidak Kevin ketahui namanya itu.

Kevin tak membalas ramah sapaan itu. Ia hanya sedikit menarik sudut bibirnya tersenyum paksa, kemudian melangkah pergi melewati adik kelasnya itu. Gadis yang menyapanya itu kemudian terlihat manyun.

Dari belakang, seorang laki laki berusaha mengejutkan Kevin dengan menepuk keras punggung Kevin sambil berkata "Dorrr."

Kevin tetap menatap lurus kedepan, tak menghiraukan gurauan laki-laki itu. Ia tetap berjalan maju tanpa terkejut sedikitpun.

Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya, kemudian dia langsung menyalip dan berdiri tepat di hadapan Kevin.

Ia memegangi bahu Kevin kemudian memperhatikan wajah Kevin yang berantakan itu. Kevin hanya diam menunduk lesu.

"Wah ini lebih parah dari yang 3 bulan lalu. Kenapa lo?" Ucap Alex sedikit khawatir.

"Gapapa." Ucap Kevin singkat.

"Elah udah kayak cewek aja kalau ditanya kenapa, jawabannya gapapa." Ucap Alex terkekeh.

"Gua gak mood becanda Lex." Ucap Kevin melepaskan tangan Alex dari bahunya kemudian melangkah pergi.

Alex menatap punggung Kevin yang lama-lama menjauh dari pandangannya. Ia masih bertanya-tanya apakah ini soal Kinar lagi?

Tak lama kemudian seorang gadis manis menepuk bahu Alex. Tapi anehnya Alex tak begitu menghiraukan. Akhirnya gadis itu mengikuti arah mata Alex.

"Ngeliatin cewek ya?" Ucap Tiara.

Akhirnya Alex baru tersadar bahwa kini Tiara berada di sampingnya.

"Hai pikachu!" Ucap Alex tersenyum manis.

"Udah gue bilang, gue gasuka di panggil pikachu!" Ucapnya manyun.

"Hihihi abis kamu lucu kayak pikachu." Ucap Alex menyubit pipi Tiara yang manyun.

"Ngeliatin siapasi?" Tanya Tiara lagi.

"Tenang aja Ra, gue gak jelalatan kok. Itu, gue liatin Kevin. Kenapasi dia kucel banget?" Ucap Alex.

Tiara kemudian terdiam. Ia menggigit bawah bibirnya. Dari ekspresi wajah Tiara yang seperti ini, Alex bisa tahu bahwa Tiara mengetahui sesuatu.

"Kenapa Kevin?" Ucap Alex mulai serius.

"Gapapa." Ucap Tiara singkat. Ia menunduk, tak ingin Alex mengetahui sesuatu dari matanya.

"Tiara, liat gue. Lo ngapain Kevin? Oh, bukan. Gue salah nanya. Sahabat lo ngapain Kevin?" Ucap Alex menatap tajam Tiara.

Kali ini, Tiara bahkan tak sanggup menatap balik mata Alex. Tidak seperti biasanya.

"Angel....." Ucapan Tiara menggantung di udara.

"Jawab gue jujur. Angel ngapain?"

Tiara menghela nafasnya panjang. Bersiap bercerita. Ia menyerah.

Love Without WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang