"Lex maksud lo apaan?" Ucap Kevin mencegat Alex sebelum Alex pergi ke cafetaria.
"Apanya yang apaan?" Ucap Alex balik bertanya.
"Dopplegänger, maksud lo apaan?"
"Oh ituu... Ah, gak usah dihirauin. Biasa, otak gue lagi konslet ngomongnya gak jelas, hehe..." Ucap Alex berlalu, melangkah santai menuju cafetaria.
Kevin mematung. Ia masih mencerna kata-kata Alex barusan. Rasanya alasan yang Alex ucapkan tidak masuk akal. Kevin yakin 1000% bahwa Alex tak asal bicara. Ada sesuatu dibalik kata-katanya itu.
"Angelina Fransisca Widjaya!" Teriak seorang laki-laki di ujung koridor.
Lantas, Kevin menoleh ke sumber suara, walaupun bukan dirinya yang dipanggil. Teriakan itu membuyarkan lamunan Kevin.
Gadis berambut keriting saat ini berjalan cepet melewati lorong. Wajahnya terlihat risih. Ia tak mempedulikan laki-laki yang saat ini memanggil namanya dengan lantang.
Kevin menaikkan sebelah alisnya.
Semua orang saat ini mengalihkan pandangannya menuju Angel dan laki-laki itu. Sementara, laki-laki itu berlari menyusul Angel. Menarik tangan Angel dengan paksa.
"Lo apaansih?" Ucap Angel setengah berteriak. Namun nyatanya ia tetap tak bisa menarik tangannya dari genggaman laki-laki itu.
"Ngel, gue cinta mati sama lo! Terima gue, Ngel. Please! Lo mau apa? Baju baru? Handphone baru? Lo bilang aja gue bakal beliin semua yang lo minta. Tapi tolong terima gue." Ucapnya memohon. Tidak, bukan memohon. Lebih tepatnya memaksa.
"Rey, lo udah gila apa? Gue gak cinta sama lo! End of conversation!" Ucap Angel putus asa.
Semua mata sibuk memperhatikan drama yang Reynald dan Angel buat. Dari kejauhan, Kevin masih memperhatikan mereka. Entah apa yang membuat kaki panjang Kevin bergerak. Tanpa sadar, Kevin perlahan melangkahkan kakinya menuju Angel.
Reynald menarik kerah baju Angel dengan kasar, detik berikutnya ia mendaratkan bibirnya tepat pada bibir Angel. Semua mata membelalak melihat aksi gila yang Reynald tampilkan di depan umum. Tak ada yang berani mendekati mereka, takut berurusan dengan Reynald.
Angel berusaha menjauhkan bibir itu dari bibirnya. Tapi Reynald terlalu kuat dan kasar. Yang Angel lakukan hanya bisa mengeluarkan air matanya putus asa.
Kevin membelalakkan matanya. Dengan cepat ia berlari menuju Angel kemudian mendorong tubuh Reynald menjauh dari Angel. Angel menangis, ia terduduk lemas di lantai.
Tanpa banyak bicara Kevin melayangkan tinjuannya berkali-kali tepat pada wajah Reynald. Kevin seperti kerasukan.
"BRENGSEK LO ANJ*NG! DI SEKOLAHIN MASIH AJA GAPUNYA ETIKA!" Ucap Kevin berteriak.
Tak ada yang berani melerai mereka. Takut bila ikut menjadi korban. Namun salah satu siswa dengan gesit berlari untuk memanggil guru di ruang guru.
Kevin masih memukuli wajah Reynald tanpa ampun. Pada menit berikutnya, entah apa yang merasuki Reynald, kini Reynald balik bergulat dan memukuli wajah Kevin.
"LO SIAPA HAH IKUT CAMPUR URUSAN GUA?! BANGS*T!!!" Ucap Reynald tak mau kalah.
Kevin membalas pukulan Reynald.
"GUA PACARNYA!! APA LO HAH?!" Ucap Kevin berteriak. Kali ini teriakannya benar-benar membuat semua orang terkejut.
Termasuk Angel.
Angel masih sesenggukkan, namun ucapan terakhir Kevin terdengar begitu jelas di telinganya.
"LO KALAU DITOLAK GAUSAH NGEYEL NJ*NG!!! MUKA KAYAK B*BI AJA NGEYEL!!" Ucap Kevin lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Without Words
Teen Fiction[COMPLETE, TELAH TERSEDIA DI GRAMEDIA] Seperti kisah romansa remaja pada umumnya, tentang remaja badung bernama Kevin Andreas yang hobi menjahili guru, bolos, berkelahi, dan bergonta-ganti pacar, seketika berubah seratus delapan puluh derajat ketika...