"Vin jalan yok. Masa kita ga pernah jalan." Ucap Alex. Matanya masih terpaku dengan game yang ia mainkan. Ia berbicara tanpa melihat mata lawan bicaranya.
Seperti biasa.
Kevin saat ini berbaring di atas kasur Alex. Ia melakukan kegiatan yang sama dengan yang di lakukan Alex.
"Males ah." Ucapnya singkat. Ia masih berkutat dengan layar handohonenya. Jika Alex sibuk bermain Clash of Clans, maka Kevin sibuk bermain Let's Get Rich.
Kevin dan Alex memang selama ini belum pernah jalan bersama. Lagipula, Kevin tak terlalu suka menghabiskan waktu di mall. Menurutnya tidak begitu menyenangkan. Dan menurut Kevin, menghabiskan waktu bermain game bersama Alex saja sudah cukup.
"Soms amat sih. Sok ganteng." Ucap Alex manyun.
"Emang ganteng." Ucap Kevin datar.
"Serius ini gue."
"Iya beneran gue males. Lo pasti bawa Tiara, terus gue jadi baygon bakar."
"Yaiyalah gue bawa Tiara."
"Tuhkaann." Ucap Kevin manyun.
Sepulang sekolah Kevin langsung bergi ke kos Alex. Berkata pada Neneknya bahwa ia ingin belajar, padahal ia malah bermain games. Ia bosan tidak melakukan apapun di rumah.
Tiba-tiba terbersit sesuatu di otak Kevin. Ia cepat-cepat menyelesaikan permainan yang sedang ia mainkan.
"Mampus bangkrut lo masuk landmark gue." Ucap Kevin menyorakkan kemenangannya.
Ia kemudian menutup game kemudian mengetik sebuah nomor di handphonenya.
"Iya kenapa Vin?" Ucap seorang gadis di ujung sana.
Panggilan itu di loudspeaker, sehingga Alex bisa mendengar obrolan antara Kevin dan gadis itu.
Mata Alex teralih dari handphone-nya kemudian ia menatap Kevin dengan tatapan yang tak bisa diartikan oleh Kevin.
"Lo malam ini ngapain?" Ucap Kevin. Wajahnya terlihat biasa saja. Tidak bahagia, tidak juga sedih. Hanya, biasa saja.
"Mmm emang kenapa Vin?"
"Jalan yuk."
"Kebetulan gue gak kemana-mana. Yuk!"
"Iya. Jam 7 malam gue jemput."
"Oke." Ucap gadis di ujung sana bahagia. Kapan lagi seorang Kevin Andreas mengajaknya jalan? Ini kesempatan yang tak akan pernah ia lewatkan.
Klik. Panggilan itu Kevin akhiri. Ia kemudian tersenyum kemenangan saat menatap Alex. Alex tampaknya tak begitu senang.
"Lo bawa Tiara, gue bawa Angel." Ucap Kevin tersenyum kemenangan. Ia balik menatap Alex. Kemudian Kevin menautkan kedua alisnya bingung.
"Napa?" Ucap Kevin bingung menatap wajah Alex yang berbeda daru biasanya. Ada sorotan kebencian di matanya.
"Lo ngajak Angel?"
"Iya. Kenapa emangnya?"
"Enggak sih. Maksud gue sejak kapan lo deket sama dia?" Ucap Alex berdalih.
"Ehhmm baru aja. Baru hari ini gue ngajak jalan."
"Gak ada cewek lain apa? Harus dia?" Kali ini Alex benar-benar meletakkan handphone-nya di samping tempat ia duduk. Ia melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kok kayaknya lo enggak suka banget gue sama Angel. Ada apaan emang." Kevin bangun dari posisi terbaringnya. Ia balik menatap Alex dengan penuh tanda tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Without Words
Teen Fiction[COMPLETE, TELAH TERSEDIA DI GRAMEDIA] Seperti kisah romansa remaja pada umumnya, tentang remaja badung bernama Kevin Andreas yang hobi menjahili guru, bolos, berkelahi, dan bergonta-ganti pacar, seketika berubah seratus delapan puluh derajat ketika...