***
Aku berjalan ke depan cermin yang berada di dinding kamar mandi dan melihat wajahku yang pucat. Bibirku terlihat agak samar dengan warna putih. Aku berbicara dengan diriku sendiri di cermin."Apa yang sebenarnya terjadi."
Aku menghela nafas dan membuka pakaianku untuk segera mandi.
Setelah membersihkan badanku yang berkeringat ini, aku pun selesai mandi. Aku beranjak untuk memakai baju.
[Zayn's Side]
Ruangan yang dingin ini membuatku ingin buang air kecil. Tetapi Alice si gadis yang menyebalkan itu sedang mandi.
Aku pun berjalan ke arah pintu kamar mandi dan mengetuk pintu geser berbahan kayu itu.
"Hey, Alice. Apa kau sudah selesai? Aku ingin buang air kecil."
[Alice's Side]
Aku tak bisa berhenti bernyanyi lagu taylor swift yang berjudul 22. Entah mengapa lagu itu melekat di otakku.
"Yeaah yeaah w-"
Aku mendengar suara kunci pintu yang sedang dibuka. Aku panik. Aku masih belum tuntas memakai pakaianku. Aku masih dalam keadaan half naked. Aku memakai pakaian dalamku.
[Zayn's Side]
Alice berkata 'yeah'? Itu berarti ia sudah selesai. Aku pun membuka pintu dan terkejut.
"AAAAAAAAAA."
Aku melihat Alice yang sedang memakai pakaian dalamnya. Apa maksud semua ini.
"HEI KAU."
Alice mengambil handuk untuk menutupi badannya. Lalu ia berjalan cepat ke arahku. Kurasa dia akan memarahiku.
"Apa yang kau lakukan? Sudah kubilang jangan beraninya kau membuka pintu kamar mandi. Dasar tidak punya moral!"
Alice kembali masuk ke dalam kamar mandi. Aku masih terdiam seperti patung es.
Tapi aku tak terlalu memperdulikannya. Aku sudah biasa melihat perempuan memakai pakaian seperti itu di pantai.
Mungkin aku harus meminta maaf kepadanya nanti.
Atau mungkin tidak.
Mungkin kemarahannya masih belum padam.
[Alice's Side]
Aku benci padanya. Aku sungguh benci padanya.
Aku hanya merasa tak nyaman. Disaat aku sedang memakai pakaian dalam dan dilihat oleh orang yang baru saja bertemu denganku beberapa jam yang lalu.
Setelah aku memakai pakaianku, aku kembali ke kamar Waliyha dan mendapati Waliyha yang sedang duduk di meja belajarnya.
"Kau sedang belajar?"
"Ya."
"Mau kubantu?"
"Uhm kebetulan, aku sedang kesulitan."
Aku tersenyum dan mendekatinya.
"Oh ya, tadi aku mendengar ada suara teriakan. Suaranya seperti suara Alice dan Zayn. Ada apa?"
Aku terdiam.
Apa yang harus kukatakan?
-9-
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight The Pain [Editing]
FanfictionSesuatu telah merubah kehidupan Alice. Awalnya ia hanyalah gadis biasa yang gemar menonton acara di balik layar tv. Namun setelah kepindahan dengan Ayahnya ke Bradford dan tinggal satu atap dengan keluarga Malik, kehidupannya seakan-akan berputar di...