25 - Hospital

1.3K 105 2
                                    

***

Zayn langsung membawaku ke mobilnya. Harry pun juga ikut. Aku kecewa melihat noda noda di gaun indah ini. Dan mungkin aku sudah mengacaukan pesta ulang tahun Harry.

"Harry, maaf sudah mengecewakanmu dan membuat pestamu berantakan. Dan sekarang bukannya kau mengurus pestamu, kau malah ikut mengantarku? Gila kau!" Aku berkata lemas. "Lebih baik kau kembali."

"Tidak, aku tak mau. Aku lebih baik meninggalkan pestaku daripada meninggalkanmu." Harry menempatkan kepalaku di pundaknya.

"Bisakah kalian diam? Aku sedang menyetir." Zayn memasang muka jengkel.

Walaupun Zayn terlihat menyebalkan, ternyata ia juga perhatian. Aku tahu, sebenarnya Zayn itu orang yang baik. Hanya karena ada sesuatu yang menjanggal hatinya. Mungkin?

Sesampainya di rumah sakit, aku langsung dibawa ke UGD.

Zayn's POV:

Sesampainya, Alice langsung dibawa ke UGD. Aku dan Harry tidak dipersilahkan masuk ke dalam. Jadi, kami harus menunggu. Kami duduk selama setengah jam. Tetapi kami belum menerima kabar apapun dari dokter. Aku mulai gelisah jika terjadi apa apa dengan Alice.

Tiba tiba Harry menatapku dan berkata, "Maksudmu apa? Seharusnya aku yang membawa Alice sendirian. Bukan kau." Harry menatapku jengkel. Aku benci tatapannya sekarang.

Aku terdiam sebentar. Mencoba mencari alasan, "A-Aku hanya berjaga jaga. Jika aku membiarkannya, aku akan kena marah oleh mom. Dan mungkin kau juga akan kena marah oleh tante Anne karena sudah meninggalkan pesta." Aku tersenyum menang. Harry tak membalas.

Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruang UGD. Aku dan Harry langsung berburu mendatangi dokter.

"Bagaimana dengannya dok?" Harry bertanya.

Dokter tersenyum, "Dia hanya kurang istirahat. Dia baik baik saja."

"Bisakah kami menjenguknya sekarang?" Aku bertanya lega. Dokter mengangguk.

Aku langsung berjalan masuk keruang UGD. Disana ada Alice yang sedang berbaring di kasur sambil tersenyum.

Alice's POV:

Maaf, Zayn, Harry, aku harus menyembunyikan semuanya. Aku berkata kepada dokter dan menyuruhnya untuk menyembunyikan penyakitku. Tak seorang pun akan tahu, termasuk Ayahku. Ayah akan sangat terkejut jika mendengarnya. Aku tak mau melihatnya sedih. Aku yang mendengarnya saja sudah sedih. Tapi dokter berkata bahwa penyakitku ini belum sangat parah. Tapi aku tetap harus menjaga kesehatan.

"Kau baik baik saja?" Mereka bertanya, "Ya." Aku tersenyum, menyembunyikan rasa sakitku.

"Kata dokter, mungkin kau harus dirawat disini selama sehari atau dua hari. Padahal dokter berkata kau baik baik saja." Harry berkata bingung.

Aku tersenyum lemas, "Biarkan saja, hanya dokter yang tahu."

Tak lama, ada beberapa orang masuk ke ruangan dimana aku berbaring. Itu Ayah, keluarga Zayn, serta tante Anne dan Gemma.

Fight The Pain [Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang