4 - Worst Guy

1.8K 159 2
                                    

***

Aku mengangkat satu alisku, heran. Tiba tiba Waliyha bangkit dari tempat duduknya dan duduk di kursi yang berada di sebelah Trisha duduk. Oh ya, aku lupa memberi tau kalau Trisha itu adalah Ibunya Zayn.

Tapi... Apa maksudnya?

"Zayn, cepat kemari!"

Panggil Yaser.

"Iya, Ayah. Aku segera datang."

Zayn menuruni anak tangga. Ia berjalan dengan santai menuju meja makan dan aku mulai gugup. Sekarang aku mengerti apa isyarat yang dimaksudkan oleh Waliyha dan Yaser.

Zayn berhenti sejenak ketika melihat satu satunya kursi kosong yang berada disebelahku. Ia menatapku. Lalu ia duduk perlahan. Suasana semakin canggung. Semua yang ada di ruang makan itu melihat kearah aku dan Zayn.

"Apa yang sedang kalian lihat?"

Ucapku dan Zayn bersamaan.

Spontan aku dan Zayn saling melirik.

"Hey, bisakah kau tidak mengikuti ucapanku?"

Aku mengendus kesal. Dia tak menjawab pertanyaanku.

"Sudah sudah. Jangan bertengkar. Mari kita makan."

Ajak Trisha.

Huh, apa boleh buat? Akhirnya kami semua makan. Menu makan siang hari ini terkesan lumayan menarik yaitu chicken steak. Minumannya ada orange juice dan air putih. Serta penutupnya ada pudding dan buah buahan.

Walaupun menarik, aku sudah kehilangan selera makanku dan merasa tidak bersemangat. Sampai sampai aku menjatuhkan sendokku dengan tidak sengaja. Mereka hanya memaklumi. Tetapi Zayn? Dia hanya fokus ke makan siangnya. Tanpa menoleh sedikit pun.

Setelah selesai makan, Waliyha mengajakku ke taman belakang. Waliyha berkata, di taman belakang ada kolam ikan dan air mancur kecil. Udaranya sangat sejuk dan ada gazebo. Aku saja membayangkannya saja sudah terasa di surga. Apalagi mendatanginya?

Waliyha menarik tanganku. Aku merasa mempunyai adik sendiri.

"Here we are."

Aku terkagum.

Wajarlah. Keluarga Yaser adalah keluarga yang berkecukupan. Pekarangan rumahnya sangat luas dan memiliki taman yang luas dan indah.

Aku dan Waliyha berjalan ke kolam ikan.

"Ini kolam ikannya."

"Wow, lucu sekali ikan ikannya."

"Oh ya. Di taman satu lagi terdapat kolam renang. Maukah kau berenang denganku?"

"Oh ya? Wah, kau mempunyai rumah yang luas dan fasilitas yang mewah. Uhm, tapi aku sedang tidak sehat sepertinya. Kapan kapan saja ya."

Waliyha terseyum.

"Aliceee! Aliceee!"

Ayah memanggilku. Ada apa ya?

"Iya, Ayah. Aku segera datang."

-4-

Fight The Pain [Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang