Chapter 6

1.8K 107 2
                                    

"Thanks Syif, gue gatau kalau gaada lo kita gimana," kata Jovita sambil tersenyum.

"Santai Jo. Tapi kalian ngapain sih sampe di hukum Manda separah itu?"

"Aduh Syif, jadi ceritanya gue itu muji lo dan si Manda gak terima. Padahal kan udah jelas lebih perfect lo kemana-mana," sambar Adzwa.

Syifa mengerutkan kening, "lah, kok gue? Tunggu, gimana sih cerita nya?"

"Jadi gue itu muji lo soalnya kata Manda cewek kaya' lo itu gak pantes buat di deketin sama Angga."

Syifa tersenyum miring, bisa-bisa nya Amanda berkata demikian. Kalau saja Syifa mendengar Manda berpikir ia lebih baik, pasti esok nya Amanda sudah tidak ada lagi di Indonesia.

Satu hal yang harus kalian tahu, kedua orang tua Syifa adalah pejabat besar.

***

Syifa menaruh tas nya di nakas lalu membaringkan tubuh nya. Berdebat dengan Amanda dan Angga sangatlah membuat badan nya terasa pegal hari ini.

Syifa menatap langit-langit kamar, tiba-tiba pikiran nya melayang pada ucapan Amanda yang beranggapan bahwa diri nya tak pantas bersatu dengan Angga.

"Manda Manda, apa gue harus kasih status gue supaya lo gak rendahin gue? Lo emang gak pernah berubah."

Syifa duduk di tepi kasur, ia lalu membuka laci nakas dan mengambil sebuah album foto berwarna ungu. Kemudian ia telusuri satu-satu wajah di setiap halaman. Wajah yang pernah mengisi hati dan pikiran nya hanya dengan kebahagiaan.

Flashback

Dua orang gadis sedang bermain di sebuah taman. Mereka terlihat begitu akrab.

"Cipa, minum dulu yuk, aku haus!" Teriak seorang gadis berambut hitam lurus.

Gadis yang satu nya menyaut, "iya Mand, tungguin aku ya!"

Kemudian dua gadis itu duduk bersama di bawah pohon lalu keduanya minum.

"Cipa?! Kok botol minum kamu sama kaya punya aku? Ih, kamu niru ya?"

Gadis yang dipanggil Cipa itu menjawab, "engga kok. Lagian masa pabrik bikin satu model doang, kan banyak."

"Ih, aku ga suka tau kalau kita kembar. Lagian botol ini kan mahal, Mama sama Papa kamu gak akan bisa beli," ucap Manda asal.

Mata Cipa berkaca-kaca, "Mama sama Papa aku orang kaya tau?! Kalau gak percaya yuk ke rumah aku!"

"Males," kata Amanda yang kemudian pergi.

Setelah kejadian sore itu, kedunya tak pernah akrab, bahkan tak pernah saling ber tegur sapa. Setiap tahun mereka pasti berada di kelas dan sekolah yang sama.

Semakin bertambah tahun keduanya tumbuh dewasa, makin banyak tantangan yang harus Cipa hadapi karena ulah Amanda yang sangat suka mem fitnah nya.

Flashback off.

Strong Love❌AnggaSyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang