Chapter 45

862 87 7
                                    

Syifa berjalan menuju meja Angga dan seorang gadis di hadapan cowok itu. Sebelum Syifa sampai, Angga sudah melambaikan tangan dan tersenyum kepada Syifa.

Syifa tersenyum kemudian berdiri di samping meja Angga dan--Beby?

Syifa sangat kaget ketika melihat gadis yang sedang dinner bersama Angga adalah Beby, temannya. Yang berarti, Beby adalah sepupu Steffi. Yang berarti, Beby menyukai Angga.

"By, kenalin, ini Syifa, pacar gue." Angga tersenyum manis.

Beby menatap Angga dan Syifa dengan sorot kebencian. "LO JAHAT, SYIF! LO ITU TEMEN CURHAT GUE, DAN TERNYATA ELO YANG PACARAN SAMA ANGGA, COWOK YANG GUE SUKA!" Beby mendorong Syifa hingga gadis itu akan jatuh, beruntung Angga menangkap lengan gadis itu.

"Beby, lo apa-apaan, sih?"

"GUE BAHKAN UDAH NGASIH SEMUA RAHASIA GUE KE ELO, SYIF. TAPI TERNYATA ELO GAK NGASIH TAU GUE KALAU ELO ITU PACARNYA ANGGA. LO JAHAT, SYIF. JAHAT!"

"Gue gak tau, By. Gue gak tau kalau ternyata cowok yang lo suka itu Angga, pacar gue. Kita pacaran udah lama. Jauh sebelum lo bilang ke gue kalau lo putus cinta. Gue gak tau, jadi jangan salahin gue."

"MUNAFIK! SEMUA ORANG DI DUNIA INI MUNAFIK! GUE BENCI ELO, SYIFA! GUE BENCI ELO, ANGGA! GUE BENCI KALIAN SEMUA! LO SALAH DAN LO GAK MAU NGAKU, LO SANGAT CHILDISH, SYIFA."

Angga menyaut, "YANG KAYAK ANAK-ANAK ITU ELO, BEBY. BUKAN SYIFA. BUKANNYA SYIFA BARUAJA JUJUR SAMA ELO? DAN KENAPA ELO MALAH MARAH? HARUSNYA LO SENENG KARENA SYIFA UDAH MAU JUJUR SAMA ELO. ELO YANG CHILDISH, BEBY."

"GUE GAK BUTUH KEJUJURAN SYIFA KARENA GUE TAU SEMUA ORANG DI DUNIA INI SAMA AJA. SAMA-SAMA MUNAFIK!"

Beby menyaut tasnya dan berjalan melangkah ke tangga menuju lantai bawah. Sesekali gadis itu menyeka air matanya yang turun saat tahu bahwa temannya adalah kekasih dari orang yang dia suka.

"By, lo mau kemana?"

Pertanyaan Steffi ia abaikan begitu saja karena emosinya yang sudah berada di puncak kepala. Bahkan, beberapa orang nampak melihatinya terang-terangan dengan tatapan heran karena melihatnya barusaja turun dari rooftop dengan air mata dimana-mana.

"Stop, sir." Beby menyetop sebuah taksi biru, dan segera masuk ke dalamnya tanpa memperdulikan Steffi yang terus mengejarnya.

Beby kecewa dengan semua orang.

***

Angga menatap Syifa yang keadaannya sudah sangat kacau akibat menangis. Gadis itu menangis setelah Beby hilang dari pandangan mereka.

Angga menatap Syifa sendu, merasa kasihan dengan kekasihnya itu. Angga sudah mengetahui semuanya tentang hubungan Syifa dan Beby.

"Udahlah, Sayang, gak ada gunanya juga kamu nangis buat cewek bangsat kayak Beby," kata Angga sambil menenangkan kekasihnya itu. Lelaki itu sudah tersulut emosinya ketika Beby menyalahkan Syifa sepenuhnya atas kejadian ini.

Syifa menatap Angga dengan dirinya yang masih sesegukan. Dan dalam hitungan detik, Syifa menabrakkan tubuhnya dengan tubuh Angga. Syifa memeluk Angga.

Angga menaruh tangannya di punggung Syifa. Mengelus-elus punggung gadis itu untuk memberi rasa tenang.

"Udah, Sayang, kamu gak boleh nangis dan sedih cuma buat Beby. Mendingan sekarang aku anter kamu pulang, gimana?"

---

Halo, gimana chapter kali ini? Ada yang geregetan sama Beby? Ada yang geregetan sama Angga?

Kalau aku sih, geregetan sama Beby. Masa Syifa disalahin? Kan kasihan kembaran aku:"( *digampar Syifanians*

See you in next chapter gengz👋

Strong Love❌AnggaSyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang