Chapter 16

1.2K 84 12
                                    

"Lo yakin ini rumahnya Syifa, Steff?" Tanya Angga pada Steffi yang masih duduk di atas motornya. "Iya, percaya deh sama gue."

Angga hanya melirik Steffi. Kemudian cowok itu berjalan menuju pintu rumah dan mengetuknya. Tak ada jawaban.

"Steff, kayaknya Syifa gak di rumah deh."

"Pe'a," ucap Steffi santai. "Syifa lagi pergi, 'kan gue udah bilang sama elu. Makannya, kuping itu dipasang."

Angga hanya melirik Steffi kemudian ia mendekat ke pintu utama rumah sederhana ini.

Tok tok tok. Angga mengetuk pintu.

Steffi yang berada di belakang hanya berkacak pinggang melihat kelakuan sepupunya yang persis seperti bocah.

"Ngga, lo itu budek apa bego sih?"

Angga menoleh ke belakang menatap Steffi yang sedang memasang wajah kesalnya.

"Gue gak budek, tapi gue bego. Gue bego karena Syifa, karena cinta."

Steffi bersedekap. "Lo boleh bego karena Syifa, tapi jangan gara-gara Cinta. Karena Cinta udah punya Rangga."

"Sekarang elo ikutan bego," ucap Angga yang berhasil membuat mata Steffi hampir keluar.

"Aaaaawwwwssshh," ringis Angga ketika kaki Steffi berhasil mendarat di atas sepatu Angga. "Makan tuh bego!"

"Eh, kalian?"

Angga dan Steffi menoleh ke sumber suara. Itu Syifa yang barusaja turun dari taksi.

"Kok kalian disini?" Tanya Syifa.

Steffi tersenyum seolah tak terjadi apa-apa. "Ini nih, Syif, ada yang mau ketemu elo." Steffi melirik Angga yang sedang setengah tersenyum menahan sakit.

"Eh, yaudah yuk masuk!"

---

"Tadi kemana? Kok gak masuk?" Tanya Angga kepada Syifa yang barusaja duduk. "Gue abis jemput saudara tadi. Makannya gak masuk."

Steffi mendengus. "Syif, lo punya makanan gak? Daripada gue jadi nyamuk disini, mending gue makan. Laper."

Syifa terkekeh. "Ada. Cari aja di kulkas."

Steffi mengangguk. "Huh, harusnya gue gak bawa kingkong kayak Steffi ke rumah lo, Syif. Sori ya, makanan lo jadi abis," saut Angga.

"Ngga, tungguin ijekan kaki gue yang cetar membahana ini," kata Steffi yang lalu pergi.

"Jadi, kenapa lo kesini?" Tanya Syifa. "Ya kangenlah."

"Apa? Kangen?" Ulang Syifa. Bibirnya tertarik membentuk segaris senyum.

"Kangen--kangen sama Mama maksudnya. Gue kesini mau curhat sama lo, soalnya gue kangen sama Mama gue."

"Oh, yaudah curhat aja."

***

Hay, ini aku:)

Lama gak update dan bilang kalau cerita ini gak bakal dilanjutin.

Tapi entah angin darimana, tangan gue gatel pengen update ini cerita.

Sekian.

Strong Love❌AnggaSyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang