Chapter 18

1.3K 92 7
                                    

Angga POV

"Angga, ada Amanda."

Huh, jika saja Papa Amanda tidak berpengaruh besar pada perusahaan Ayah, aku tidak akan mau menjadi pacarnya.

Oh, tunggu, aku tidak pernah berpacaran dengan Amanda. Kita hanya menjadi teman dekat namun Amanda selalu memperlakukanku seperti kekasihnya.

Ayolah, siapa yang mau berpacaran dengan wanita bangsat sepertinya? Dia munafik dan aku tidak suka itu.

"Hay, Angga."

Aku terpaksa menunjukkan senyum yang paling baik. Sebenarnya, aku sangat jijik dengan cewek ini.

"Hay, Mand."

"Sayang, kamu udah makan?"

Uh, panggilan bodoh itu lagi.

"Stop it, Mand. Kita gak pacaran."

"Iya, kita gak pacaran. Tapi tunangan."

Bullshit, apa yang dibicarakan cewek ini? Sukanya bermimpi saja.

---

Huh, akhirnya aku lepas dari penjara Amanda. Akhirnya setelah dua jam berada di rumahku dan menggangguku, dia pulang.

"Angga," panggil Ayah. Aku mendekat. "Kenapa, Yah?"

"Kepindahan kita diundur dengan waktu yang tidak bisa ditentukan. Tak apa, 'kan?"

Aku mengangguk. "Bukan masalah."

Ya itu memang bukan masalah bagiku. Malah, aku akan tambah senang karena masih bisa berada di Indonesia dan bertemu Syifa.

Ngomong-ngomong, aku pindah karena Ayah ingin mendirikan perusahaan di London. Beliau berkerja sama dengan Papa Steffi. Dan pastinya, Steffi akan ikut pindah kesana.

Tapi tidak untuk Syifa.

"Angga, kepindahan kita ke London apa memberatkan hatimu?"

Aku menggeleng. "Tidak, Ayah. Aku malah senang."

Kepindahanku ke London tidak membuatku senang sepenuhnya. Aku senang karena disana aku tidak akan bertemu dengan Amanda, sedangkan di sisi lain aku sedih karena harus berpisah dengan Syifa.

Tapi mau tidak mau, aku harus berusaha membahagiakan Ayah dan Ibu.

***
Author POV

"Syifa, kepindahan kita dua minggu lagi. Apa aku sudah siap?"

Syifa mendengus mendengar ucapan Mamanya. "Dua minggu lagi? Yang bener aja, Ma."

"Mama bener. Semakin cepat kita pergi, semakin cepat pula luka di hati kita pergi. Sebaiknya, kau bilang kepada teman-temanmu supaya saat kita pergi mereka tidak bingung."

Malahan, aku tidak ingin mereka tahu dan pergi tanpa sepengetahuan siapapun. Apalagi Angga.

Strong Love❌AnggaSyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang