Chapter 22

1.2K 96 6
                                    

"Syifa, semuanya udah siap?" Tanya Mama Syifa yang sudah dua jam yang lalu berada di rumah Syifa bersama Papa-nya.

"Udah, Ma," jawab Syifa dengan nada malas.

Mama Syifa menghampiri anak semata wayangnya. "Syifa, kenapa kamu kok kayak males gitu? Gak suka kalau kita pindah ke London?"

Syifa menggeleng. "Bukan gitu, Ma. Syifa emang lagi bad mood aja."

"Yakin?"

"Yakin."

"Serius?"

"Duarius."

Syifa melenguh malas. Pikirannya terus melayang kepada Angga yang entah kini sedang apa. Syifa memikirkan kejadian tadi sore saat ia memeluk Angga.

Harusnya gue minta maaf. Bukan malah kayak gini sama Angga. Tapi gimana, besok pagi gue udah landing ke London. Terus kapan gue minta maafnya?

***

Angga terus mengetuk-ngetukkan jemarinya di atas mejanya. Ia terus menatap kosong dinding kelasnya. Sekarang kelas kosong dan Angga tidak tahu harus melakukan apa.

"Ngga, woy!" Bastian menepuk bahu Angga membuat cowok itu tersadar dari lamunannya. "Apaan sih, Bas."

"Lo ngapain dah bengong? Kayak cewek ae." Bastian duduk di bangku depan Angga. "Bas, gue mau curhat dong."

Bastian melotot kemudian terdengar tawa menggelegar darinya. "Ngga, gue gak salah denger kan? Lo curhat? Ya ampunn, gender lo udah berubah ya?"

"Apaan sih lo, Bas."

"Ya abisnya, hari ini lo super duper kayak cewek banget. Tapi yaudahlah, khusus buat lo, gue akan dengerin curhat lo."

"Kemarin gue nembak Syifa--"

"--Demi apa?! Terus gimana?" Potong Bastian heboh. "Makannya dengerin gue dulu, pe'a."

"Kemarin gue nembak Syifa, tapi dia nolak gue tanpa alasan."

"Gue tau alasannya."

"Apa? Jangan ngaco."

"Syifa mau pergi dan dia gak mau lo jadi bebannya buat ninggalin Indonesia."

Damn it, kenapa gue gak pernah kepikiran?

"Lo bener, Bas. Terus sekarang gue harus ngapain? Gue mau Syifa jadi milik gue, sekarang."

"Susul dia ke bandara. Yakinin Syifa kalau lo bisa dan kuat LDR-an sama dia. Yakinin dia sampe dia bener-bener yakin."

Angga tersenyum kemudian menepuk bahu Bastian. "Gue setuju. Bas, anterin gue ke bandara!"

***

Sekarang, Syifa berada di bandara untuk bersiap pergi ke London. Bersama Arnold--mantan pacar Syifa yang akan menjadi kakak tirinya--, Syifa duduk menunggu kedua orang tuanya.

"Syif, boleh gue tanya?" Arnold memecah keheningan di antara mereka berdua. "Tanya aja, Kak."

"Siapa Angga buat lo?"

Syifa tercekat mendengar pertanyaan Arnold. Darimana Arnold tau tentang Angga?

"Dari siapa lo tau Angga?"

"Gue sering ke sekolah lo. Dan terakhir kali gue kesana, gue dicegat sama anak dan dia bilang sama gue supaya gak deket-deket sama lo. Dan dia ngenalin diri ke gue, katanya namanya Angga."

Sesayang itu lo sama gue, Ngga?

Strong Love❌AnggaSyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang